Tiga hal yang membahagiakan yang terjadi dalam minggu ini.

1. Anakku diterima dirumah qur’an

Alhamdulillah ya Allah anaku diterima mengaji dirumah Qur’an, padahal awalnya anakku yang ketiga ini tidak mau mengaji disini karena pulangnya lama. Aku sangat berharap sekali anankku mau mengaji disini karena disini siswa dibimbing untuk membaca alqur’an dan juga untuk menghafal qur’an. seleksi gelombang 1 sudah berlalu aku pun pasrah sehingga aku segera mencari tempat baca alqur’an sekitar tempat tinggalku. Sewaktu aku buka FB ternyata rumah qur’an buka seleksi gelombang 2 aku pun dengan berbagai cara membujuknya, alhamdulillah akhirnya anakku ini mau mengikuti tes pada gelombang 2, yang sebelumnya pada gelombang 1 anakku tidak mau ikut. Setelah mengikuti tes seleksi pada tahap 2 tanggal 5 juli 2019,hasil seleksi tersebut diumumkan pada hari rabu melalui FB rumah Qur’an . saat aku buka FB, Alhamdulilah ada nama anakku dibarisan nama-nama santri yang diterima,aku sangat senang sekali dan berharap semoga anakku bisa mengikuti kegiatan dirumah Qur’an tersebut.

2. Bisa mengajak anak liburan

Hal yang membahagiakan berikutnya yang kurasakan pada minggu ini yaitu bisa membawa anakku liburan mandi berenang disungai yang sudah lama ditunggu-tunggu, terpancar rasa gembira diwajah anak-anakku karena aku selalu sibuk disekolah hari libur pun aku sekolah, sering anak-anakku bilang libur kok sekolah juga bunda. Aku menjelaskan kepada anak-anakku bunda wakil kepala sekolah jadi libur juga sekolah nak karena disekolah ada penerimaan siswa baru yang mengharuskan bunda tetap sekolah. Siapa saja yang harus sekolah bunda tanya anakku lagi, aku jelaska bahwa yang harus hadir itu kepala sekolah,wakil kepala sekolah dan beberapa guru panitia nak.

3. Mendapatka izin kepala sekolah untuk ikut pelatihan Sagu sabu

Selanjutnya untuk mengikuti pelatihan sagu sabu ini banyak rintangan yang kulalui, izin kepala sekolah yg belum pasti karena beliau tidak sekolah selama 2 hari ini karena ada keluarga beliau yang meninggal dan beliau tidak bisa dihubungi karena tidak ada sinyal ditempat beliau tinggal,sebenarnya kegiatan sekolah saat aku mengikuti pelatihan ini tidak terlalu banyak karena pendaftaran tahap 2 yang hanya menerima calon siswa jika masih ada kuota. Satu hari sebelum keberangkatanku kepadang aku mohon izin kepanitia ppdb yg kubuat pada grup unsur pimpinan, salah seorang rekanku keberatan karena dibilang aku mendahulukan kepentingan pribadi dan menganggap yang cocok pelatihan menulis ini adalah guru mata pelajaran bahasa indonesia sedangkan aku adalah guru mata pelajaran matematika sehingga membuat aku ragu untuk berangkat. Lalu aku minta pendapat guru senior yang dulunya beliau juga seorang wakil kepala sekolah dan juga minta pendapat rekan wakil yang lainnya,mereka menyarankan ikut karena sudah mendaftar dan kegiatan disekolah masih bisa dikerjakan oleh yang lain sehingga aku pun berangkat kamis subuh. Dalam perjalanan menuju kepadang aku pun menghubungi kepala sekolah ternyata diangkat dan aku pun minta izin, awalnya beliau terkejut karena disekolah masih ada kegiatan kok pergi aku pun mejelaskan beliau pun paham dan hatiku pun belum puas karena merasa bersalah sehingga disaat menerima materi aku pun kurang kosentrasi malah airmataku yang keluar karena sedih. Selanjutnya rekanku menelfon dan dia dipanggil kepsek dan rekanku menjelaskan alasanku ikut dan ternyata kondisi sekolah pun aman tidak banyak siswa yang mendaftar pada tahap 2 dan pak kepsek alhamdulilah mendukung kegiatan pelatihan ini, sehingga baru bisa aku tersenyum dan bisa mengikuti pelatihan ini denga senang hati dan sesuai kata pemateri mengapa kesini? Bersenang-senang.