Puzlle Rumah Perkalian Mengubah Matematika Menjadi “FUN”
Tantangan Hari ke-14
Puzlle Rumah Perkalian
Mengubah Matematika Menjadi “FUN”
Kata "matematika" berasal dari bahasa Yunani Kuno (mathema) yang berarti pengkajian, pembelajaran ilmu, yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi "pengkajian matematika". Matematika muncul pada saat dihadapinya masalah-masalah yang rumit yang melibatkan kuantitas, struktur, ruang, atau perubahan. Mulanya masalah-masalah itu dijumpai di dalam perdagangan, pengukuran tanah, dan astronomi, kini semua ilmu pengetahuan menggunakan masalah-masalah yang dikaji oleh para matematikawan. (Matematika:Wikimedia, ensiklopedia bebas).
Matematika merupakan ilmu dasar yang mendasari semua penerapan ilmu dalam kehidupan nyata. Banyak hal di sekitar kita yang selalu berhubungan dengan matematika. Matematika merupakan pelajaran yang penting diberikan sejak dini karena peranannya di segala jenis dimensi kehidupan. Matematika juga mempunyai peranan di berbagai disiplin ilmu lain, memajukan daya pikir manusia, serta mendasari perkembangan teknologi modern.
Belajar matematika tidak dapat dilakukan hanya dengan menghafalnya saja. Siswa harus mempunyai konsep dasar yang kuat tentang matematika itu. sendiri agar proses pembelajaran di jenjang berikutnya menjadi lebih mudah dan tidak menimbulkan kesan buruk terhadap pelajaran matematika. Siswa harus aktif terhadap informasi yang diberikan guru dan tidak mudah menyerah jika mengalami kesulitan dalam belajar. Belajar matematika harus dengan banyak latihan dan mengerjakan soalsoal untuk memperkuat pemahaman dan penalaran serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pelajaran matematika sebenarnya merupakan salah satu mata pelajaran yang menyenangkan. Jika kita pandai dalam mata pelajaran matematika berarti kita sudah terlatih untuk teliti, berpikir kritis dan praktis,tetapi sayang masih banyak siswa yang merasa bahwa pelajaran matematika identik dengan pelajaran yang menegangkan sehingga kurang diminati dan menakutkan.
Menurut Christina Martono dalam tulisannya tentang Pelajaran Matematika Sekolah Dasar pada tanggal 03 Pebruari 2009 ada beberapa kiat khusus untuk mempermudah belajar matematika:
Pemahaman rumus matematika dengan permainan. Penggunaan alat peraga. Harus benar-benar memahami penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, terutama dalam soal-soal yang bervariasi di dalam soal cerita. Sering mengadakan diskusi/kerjasama untuk menentukan tahap-tahap penyelesaian soal-soal secara cepat, tepat dan mudah dipahami. Memperkenalkan berbagai macam bentuk bangun geometri melalui papan berpaku, sekaligus belajar mencari luas dan volume, mengukur panjang-pendek, dan berat suatu benda. Biasakan siswa untuk bisa menggambar sendiri bentuk bangun-bangun geometri tersebut. Penggunaan fasilitas ruang kelas sebagai media pembelajaran, misalnya pengubinan. Untuk mengenal materi jual-beli-laba-rugi sebaiknya dengan menggunakan kegiatan “pasar sederhana”termasuk materi tentang uang. Permainan rumah penjumlahan maupun rumah perkalian Penggunaan teka-teki silang matematika Cerdas cermat Penyampaian materi matematika dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.Pelajaran matematika memang selalu berhubungan dan terkait dengan angka-angka sehingga sering membingungkan serta membosankan bagi anak didik kita, apalagi jika ternyata ada konsep salah yang dijelaskan guru. Banyaknya latihan dan tugas mengerjakan soal-soal sering membuat siswa semakin jenuh dan menjadikan matematika sebagai hantu yang menakutkan. Salah satu upaya agar matematika menjadi menyenangkan adalah melalui permainan dan permainan itu diantaranya adalah "puzlle".
Puzlle adalah teka-teki dengan tes kecerdikan solver. Puzlle sebagai sebuah teka-teki dasar merupakan permainan untuk menempatkan potongan-potongan dalam cara yang logis sesuai dengan solusi yang diinginkan. Solusi untuk teka-teki harus mengenali pola dan menciptakan urutan tertentu.
Salah satu jenis puzlle yang berhubungan dengan pelajaran matematika adalah rumah perkalian. Rumah perkalian ini bisa digunakan pada siswa kelas 2 semeter 2 sebagai kelanjutan penanaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Cara bermain rumah perkalian:
1. Sediakan petak permainan berupa:
a. Tabel deret angka secara acak yang merupakan hasil dari perkalian dua bilangan.
b. Kartu bilangan 1 sampai 9.
2. Bentuk beberapa kelompok dengan anggota tiap kelompok minimal 4 orang.
3. Salah satu anggota kelompok harus dipilih siswa yang telah memiliki kemampuan menghafal perkalian dengan benar dan dia dijadikan sebagai juri/wasit dalam kelompok.
4. Tugas juri/wasit adalah mencatat perolehan jawaban benar dari masing-masing anggota kelompok.
5. Masing-masing anggota kelompok secara bergiliran mengambil dua kartu bilangan kemudian meletakkan pada tabel rumah perkalian sesuai dengan hasil perkalian dua bilangan yang diambil.
6. Jawaban benar mendapat 1 point dan jika salah 0 point.
7. Jawaban tiap anggota harus berurutan sebanyak 5 kotak secara menurun, mendatar atau diagonal.
8. Peserta yang menang adalah yang paling cepat mengurutkan deret jawaban dengan benar.
9. Pemain yang kalah harus bersedia menerima hukuman sesuai dengan kesepakatan bersama.
Melalui permainan ini tanpa disadari oleh siswa mereka harus belajar dan menghafal perkalian jika tidak ingin mengalami kekalahan. Celotehan “hore...!!!!” pasti akan dapat kita dengar setelah pelajaran metematika karena siswa mengalami pengalaman yang menyenangkan. MATHEMATIC IS FUN......
Bondowoso, 02/02/2020 #TantanganGurusiana

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar