Navigasi Web
Ketika Kepedulian Kita Dipertanyakan
Ketika dalam perjalanan

Ketika Kepedulian Kita Dipertanyakan

Ketika Kepedulian Kita Dipertanyakan

Kita memang tidak bisa mengubah perilaku orang lain seperti kehendak kita. Apalagi jika mereka melakukan sebuah kesalahan atau pelanggaran. Jika kita mengenalnya mungkin sesegera mungkin kita ingatkan atau nasehati. Lalu bagaimana jika orang itu sama sekali tidak kita kenal. Mungkin kita memang hanya bisa diam dan hanya bisa menghela nafas panjang. Setidaknya kita tidak meniru perbuatannya.

Ini saya alami saat naik kereta api kemarin. Sebuah pelajaran berharga yang bisa kita jadikan cerminan. Setidaknya kita harus banyak belajar untuk peduli kepada orang yang ada di sekitar kita.

Kereta api sebagai salah satu alat transportasi favorit masyarakat saat ini menerapkan beberapa peraturan. Pada masa era kenormalan baru ada 6 peraturan ketat sesuai prosedur kesehatan. Salah satu dari peraturan itu adalah DILARANG MENGOBROL ATAU BERBICARA. Enam peraturan itu tertulis di setiap sudut gerbong. Kondektur kereta api juga mengumumkan hal itu pada seluruh penumpang.

Peraturan ini penting untuk dipatuhi untuk meminimalisir penularan virus melalui droplet penderita. Karena seperti kita ketahui bersama bahwa aktivitas mengobrol atau berbicara akan menyebabkan keluarnya percikan air atau droplet dari dalam mulut maupun hidung. Meskipun begitu, keperluan berbicara akan tetap diperbolehkan pada hal-hal yang bersifat mendesak. Penumpang memang harus diam dan menghindari obrolan antar penumpang.

Kemarin saat kembali dalam perjalanan pulang, saya mengalami hal yang tidak menyenangkan di kereta. Sejak berangkat dari stasiun Lempuyangan seorang wanita yang duduk sendirian di belakang kursi saya menelpon dengan suara yang keras. Dari pembicaraan yang saya dengar, ini adalah pengalaman pertama baginya naik kereta api.

Pada awalnya kami bisa memahami kondisi yang dialaminya. Pengalaman pertama dalam kereta api selama 10 hingga 13 jam. Suhu udara dingin dalam gerbong dan rasa lapar yang menyerang, bisa menjadi alasan dia melakukan hal itu.

Namun lama-lama kami merasa terganggu dengan obrolan dan tawa kerasnya. Penumpang yang berada di kursi yang berseberangan mencoba memberi tanda tidak senang. Namun wanita itu tetap tidak peduli. Hingga beberapa stasiun yang kami singgahi, penumpang ini tetap asyik dengan gawainya. Tanpa mempedulikan penumpang lain.

Petugas keamanan sempat mengingatkan penumpang ini. Sesaat memang dia menghentikan aktivitasnya. Namun saat tidak ada petugas, dia kembali melakukan perbuatan itu.

Yang lebih parah lagi, salah satu penumpang lain yang mungkin karena merasa sangat terganggu dengan wanita itu, malah bernyanyi dengan keras mengikuti lagu dari headset-nya.

Mungkin ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk tetap menjaga rasa kepedulian dalam diri kita masing-masing. Berada di tempat umum memang harus membudayakan hal itu. Setidaknya kita sendiri tidak meniru perbuatan salah yang dilakukan orang lain.

Mari tanyakan pada diri sendiri "seberapa besar kepedulian kita." Hal itu tidak harus melalui materi, uang, atau lainnya. Tapi lebih pada menjaga perasaan dan kenyamanan orang lain berada di dekat kita. Mari belajar bersama dan budayanya itu.

Tantangan hari ke-292

Bondowoso, 06/11/2020#TantanganGurusiana365

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

06 Nov
Balas

Terimakasih pak, salam literasi

07 Nov

Memang penanaman sikap kepedulian sosial itu sangat penting apalagi di jaman sekarang

06 Nov
Balas

Ya Bu memang harus kita tumbuhkan dan budayakan

07 Nov



search

New Post