Hari ini aku pulang dari sekolah agak sore. Walaupun masih belajar dari rumah tetapi sudah beberapa hari ini ini aku harus ke sekolah karena ada rapat dinas. Maklum, sekolah kami baru saja berganti Kepala Sekolah. Jadi, banyak hal yang harus didiskusikan. Jika berangkat ke sekolah aku selalu diantar oleh suami tetapi jika pulangnya aku harus sendiri naik angkutan umum. Jika kebetulan bisa nebeng dengan teman yang searah, seperti hari ini.

Kulirik jam tangan di pergelangan tanganku yang menunjukkan pukul 16.30 WIB. Wah, ternyata sudah sore. Padahal aku harus mampir dulu ke supermarket untuk membeli susu dan makanan ringan untuk anak-anak. Suamiku tadi menelpon dan berpesan agar aku membelikan susu dan makanan ringan pesanan anak-anak yang sudah ditulis dalam whattsapp. Memang, semenjak belajar dari rumah, camilan harus selalu tersedia agar mereka makin semangat belajar.

Aku masuk ke supermarket tepat pukul 17.00 WIB. Segera kuambil troley kecil untuk belanjaanku. Kumasukkan susu formula ukuran 800gr dan makanan ringan yang ada dalam daftar belanjaan satu per satu. Troley-ku yang tadinya kosong menjadi semakin penuh dengan camilan. Setelah selesai mengambil belanjaan, kutuju kasir dengan segera. Hanya ada satu orang yang sedang melakukan pembayaran. Kudorong troley-ku pelan agar sejajar dengan kasir setelah pembeli di depanku selesai. “Totalnya jadi Rp. 285.700., “ ujar mba kasir. Segera kurogoh tas gendongku untuk mengeluarkan dompet. Kuaduk isi tasku yang setengah kosong itu. Tapi sang dompet tak kutemukan. Dengan panik, aku keluarkan seluruh isinya di depan kasir. Kutepuk jidatku, “Astagfirullah, dompetku kan masih di loker ruang guru!”

***RN***