Umi, besok pembukaan final lombanya Mi, kata Raihan dengan semangat. Insya Allah Sabtu jam 13,30 presentasinya Mi. Umi bisa mendampingi kan Mi? “ Insya Allah Raihan, walau sebenarnya ada agenda lain, tapi izin terlambat hadir saja untuk menghadiri lomba peserta didik ini.

Kehadiran ,motivasi serta dukungan , sangat diperlukan bagi anak anak didik kita. Apalagi di saat lomba, berhadapan dengan para juri yang biasanya siap untuk menguliti penelitian peserta lomba. Sehingga saya juga berusaha untuk mendampingi di saat lomba walaupun secara online. Perasaan deg degan selalu hadir walaupun yang menjawab pertanyaan juri adalah anak.

Berkabar di saat masih PJJ bahwa dia akan ikut lomba, tapi masih tidak percaya diri untuk bersaing. Begitulah pada umumnya anak anak kita, sehingga disinilah tugas kita sebagai seorang guru untuk memotivasi, membantu dan mendampingi anak anak yang sedang berproses dalam sebuah lomba.

Dari melihatkan proposal untuk dikoreksi dan datang ke sekolah untuk diskusi offline dilakoni oleh Raihan demi terwujudnyapenelitian ini. Penelitian yang membahas tentang sensor masker di saat pandemi ini membuat saya terharu dengan ide ide kreatif ini. Memakai sistem pemograman Raihan merakit alat untuk mendeteksi ada atau tidaknya seseorang memakai masker. Untuk kedepannya akan dihubungkan dengan pintu otomatis.

Sehinga Sabtu 20 Februari 2021 tibalah saat presentasi. Alhamdulillah Raihan dapat menjawab dengan baik dan lancar dengan berbahasa Inggris. Ada pujian dan penghargaan serta pematah semangat dari juri di saat lomba. Sehingga Raihan sempat terlihat agak patah semangat. “ Raihan, usaha sudah kita lakukan, sekarang sembari menunggu pengumuman sampai besok, mari sama sama kita berdoa, semoga Allah berikan hasil terbaik buat kita” kata saya memotivasi Raihan.

Alhamdulillah sinyal bagus dan lancar, sehingga lomba juga berjalan lancar. Tinggal menunggu keputusan dewan juri yang diumumkan hari Minggu ini, 21 Februari 2021. Penutupan secara virtualpun digelar, kami melihat penutupan lewat laptop. Di saat pengumuman, terdengar nama Raihan dari SMAN 1 Sumatera Barat dibacakan. Tapi karena sinyal di rumah tidak bagus, saya berusaha mencari tahu kepada Raihan yang sedang menyaksikan penutupan online di asrama. Hp saya berbunyi, ternyata nomor hp salah satu pembina. “ MI..ini Raihan, Alhamdulillah dapat perak Mi katanya haru. “Alhamdulillah nak...itu yang terucap, selamat ya kata saya ke Raihan”

Tak berapa lama Raihan datang ke rumah, sambil membawa laptop melihatkan hasil screenshotnya kepada saya. Ternyata masih ada lagi kabar gembira dibalik perak yang diperoleh. Ternyata Raihan juga berkesempatan untuk membawa hasil penelitiannya untuk dilombakan lagi tingkat international tepatnya di Brazil bersama 2 orang pemenang lainnya di bidang Kimia dan Biologi

“Barakallah kata saya kepada Raihan,” walau kami sudah pasrah dengan semua ketentuan Allah. Perjuanganmu disaat pandemi ini tidak sia sia. Medali itu masih ada. Semoga Allah memberikan hasil yang terbaik juga di saat lomba tingkat international.