“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu sangat baik untukmu,boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu tapi padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”, (AL Qur’an Surat Al Baqarah ayat 219)

Peristiwa demi peristiwa yang terjadi dalam hidup kita pasti mempunyai hikmah dan makna. Allah tidak akan sia sia dengan ciptaanNya. Tapi terkadang kitalahyang tidak memahami hikmah di balik peristiwa. Kita sering mengumpat, mencela dan mencaci semua kejadian buruk yang terjadi pada diri kita. Sementara kalau lihat lebih dalam lagi ada hikmah dan keuntungan dibalik itu semua. Misalnya saja ketika kita batal naik suatu kendaraan karena terlambat, kita akan kecewa dan mengumpat. Tapi ternyata Allah berkata lain, kendaraan yang akan kita naiki itu ternyata mengalami musibah dalam perjalanannnya. Menyadari hal tersebut barulah kita paham ternyata ada hikmah dibalik keterlambatan tersebut..

Itu mungkin salah satu contoh kejadian yang terjadi pada diri manusia. Mungkin di awal mengomel karena tidak jadi berangkat tapi akhirnya bersyukur. Banyak hal hal lain yang mungkin ketika kita telusuri di awalnya kita meratapi nasib kita. Misalnya saja masalah jodoh, ketika usia sudah bertambah dewasa belum ada tanda tanda jodoh itu mampir. Kemudian setelah mendapat jodoh, tidak seperti keindahan yang kita bayangkan. Banyak pertengkaran dan berujung perceraian. Berarti hikmahnya terlambat jodoh itu kita tidak sanggup menahan beban ketika berkeluarga, seandainya diberikan diusia muda, tentu akan lebih cepat merasakan penderitaannya.

Hikmah dibalik rasa sakit pada semua manusia, merupakan suatu jalan bagi Allah untuk menghapus dosa dosa kita yang sebanyak buih di lautan. Allah ingin kita menemuiNya nanti dalam keadaan bersih dan suci. Jadi apapun bentuk cobaan dan ujian yang diberikan Allah pada kita mari sama sama kita sikapi dengan berhusnuzhon pada Allah, sambil memperbaiki diri. Selagi kita menjalani dengan keikhlasan, insya Allah kita akan menjadi hamba Allah yang bersyukur dalam setiap kejadian yang menimpa diri.

Wallahua’lam bishowab...