NILA HERYANI, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
The Legend of My Heart (1 )

The Legend of My Heart (1 )

The Legend of My Heart ( 1)

TMH ke 98

Tantangan Gurusiana

Kutatap laki-laki renta itu. Tubuhnya telah ringkih dan semua rambut telah menipis dan putih. Ya tentu saja karena laki-laki itu sudah tak muda lagi. Tatapannya tak lagi tajam seperti dulu. Bahkan anggota tubuh itu akan menggigil bila akan mengambil sesuatu. Bahkan untuk berdiri saja ia sudah tak mampu. Namun ketika dia bicara akan ada perbedaan dari tampilan pisiknya. Kita akan mendengar suara lantang dan berwibawa akan keluar dari mulutnya. Tidak sembarang orang bisa bicara dengannya. Kita harus punya jurus debat yang luar biasa bila harus bicara dengannya. Hanya orang-orang tertentu yang berani menghadapinya. Kalau kita tak punya mental cukup jangan coba-coba bicara. Karena kalau kita bicara tanpa arti, maka dia akan mengaum. Tentu kita akan menggigil ketakutan.

Aku memanggilnya Mamak. Panggilan kepada saudara laki-laki ibu di daerahku Minangkabau. Di Minangkabau Mamak memiliki arti penting dalam tatanan keluarga maupun adat. Dia adalah pengambil keputusan mutlak atas apapun yang akan dihadapi keluarga. Mamakku adalah laki-laki yang hidup di jamannya yang tak semua orang mengerti jalan pikirannya. Semua keponakannya begitu takut padanya. Bahkan segan dan berpikir untuk melawannya bicara. Itu adalah kompensasi dari rasa takut karena tak bisa bicara dengannya seperti bicara dengan orang lain.

Aku dulu juga sangat takut dengan Mamakku. Bahkan kalau ada urusan ke rumahnya aku adalah orang pertama yang paling jitu mencari alasan untuk tidak ke sana. Kalaupu ada urusan yang tidak bisa dielakkan maka aku akan berdoa dengan khusu’ supaya tidak bertemu dengannya. Kalau bertemu aku hanya akan mendengar saja dengan takzim segala perintah dan titahnya dengan hati dongkol, karena aku tak bisa membantah. Dan aku akan pulang dengan segala kemarahan yang ku buang di jalan.

Semua pandanganku akhirnya berubah. Ada beberapa peristiwa membuat semua harus berubah. Ketika aku menikah, aku baru menyadari peran Mamakku dalam setiap prosesi. Alangkah berwibawanya sosok itu karena semua orang akan tunduk padanya, bukan karena sosok pemarahnya, tapi karena pikiran-pikiran yang keluar dari mulutnya begitu brilian. Sejak saat itu aku mulai terobsesi mengenal sosok Mamak yang ditakuti dan disegani lawan maupun kawan.

Dari sejarah keluarga aku melihat Mamakku adalah tokoh sentral dalam keluarga besar. Menjaga nama baik keluarga bahkan harta pusaka. Walaupun ada juga negatifnya namun aku tahu ia bertindak atas nama keluarga. Dan bagi keponakannya yang melihat masalah dari kulitnya saja maka akan timbul rasa kurang suka padanya. Aku menggali sampai ke dalamnya dan Mamakku adalah laki-laki luar biasa dalam keluargaku. Dia adalah pahlawan yang tak pernah memintah imbalan jasa bahkan minta disanjung.

Bahkan menurut sahabat-sahabatnya, Mamakku adalah tokoh luar biasa di daerahku. Dia pernah memimpin nagari ini beberapa periode. Meskipun musuh-musuhnya menyangkalnya. Tapi bagiku sejarah mengakui bahwa Mamakku adalah putra terbaik nagari ini. Buktinya sampai sepuhnya ia masih berkutat pada urusan orang banyak. Banyak orang yang tak suka tapi kuyakin banyak yang mengakui kehebatannya. Namun di hatiku dia adalah sebuah legenda. Yang ku yakin beberapa tahun ke depan belum ada pengganti sosok kharismatiknya. Baik secara kasat mata maupun di hatiku.

Aku terkekeh, kalau Mamakku bicara,” aku harus menaklukkan musuhku dengan mengikuti alurnya, di pasar, di rapat penting, di jamuan makan yang tak ku suka bahkan di meja judi . Aku akan menyeret wargaku yang ditangkap tanpa ijinku dari kantor polisi dan membawanya pulang, kemudian aku hajar dengan caraku”. Aku akan mengajak wargaku menomorsatukan sifat gotong royong dan pemimpin harus lebih dulu terjun ketengah galanggang. Bukan cuma memerintah. Meskipun di jamanku belum canggih seperti sekarang, namun jalan-jalan akan bagus karena gotong royong yang kental dari wargaku. Semua aku lakukan dengan cinta. Aku terlalu mencintai nagari ini. Aku tak peduli orang percaya atau tidak, orang mengakui atau tidak, aku mencintai nagariku dan wargaku sampai relung hati yang paling dalam. Sebuah keteladanan yang tak lagi ku temui pada jaman ini. Itu ku lihat pada Mamakku.

Sejak itu aku selalu berjalan seiring Mamakku. Apabila berbicara di depan umum, maka aku akan belajar padanya. Bagaimana mengambil simpati audien, bagaimana bertutur yang menyentuh bahkan membangkitkan semangat. Aku akan tersenyum sendiri jika trik-trik Mamakku akan membuatku sukses menjadi pembicara di mana saja. Mamakku mengajarkanku bagaimana menjadi bundo kandung yang baik. Menjaga kaum dan memberikan pelajaran-pelajaran yang baik bagaimana menjalankan adat di kampung. Atau merapatkan barisan agar perantau dan keluarga di kampung tetap eksis menjaga silaturrahmi.

Hal yang tidak bisa aku lupakan bagaimana aku harus menghadapi permasalahan pengadilan. Meskipun hanya duduk lemah di rumah namun harapan dan ajarannya membuatku tak gentar. Dia mengiringi langkahku dengan segala ilmu yang ia punya. Setiap akan memulai perdebatan di perkara aku akan belajar padanya. Aku akan menyukai cara dan triknya mematahkan lawan, mencari kelemahan lawan bahkan menjatuhkan lawan dengan sikap-sikap patriot. Aku mengagumi caranya yang terkadang tak biasa.

Tak semua orang memahami Mamakku, tapi aku adalah belahan dirinya. Aku adalah keponakan yang memberikan kasih tulus buat laki-laki renta itu. Dia bilang padaku, “ Andai aku perempuan , mungkin kau lahir dari rahimku”. Aiii, Mamakku memang ibuku yang lahir sebagai laki-laki. Dan aku akan menempatkannya sebagai permata dalam hatiku, sama seperti ibuku.

Terimakasih ibu, karena telah kau miliki saudara laki-laki yang kucintai sama denganmu. Yang membuat tanganku selalu menadah pada Allah agar kalian menjadi hamba yang dicintai Rabmu..Aamiin

Kutulis dalam kerinduan akan hadirmu, Mak.

Sungayang, 27 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu..

28 Jun
Balas

Makasih hadirnya bun. Salam literasi

28 Jun

Memginspirasi mamaknya ya bu...keren

27 Jun
Balas

Sosok Mamak di Minangkabau memang luar biasa pak. Mksh hadirnya. Salam sukses

27 Jun

Sosok Mamak di Minangkabau memang luar biasa pak. Mksh hadirnya. Salam sukses

27 Jun

Luar biasa Bun..aku syuka. Jadi teringat pada bapakku yang fokal mengungkapkan sebuah kebenaran dan tak segan menyampaikan kesalahan orang lain. Hingga banyak yg membenci. Tak satu pun keluargaku yg berani membantah pernyataan karena dia bicara bukan asal bicara. Sejarah keturunan dan asal muasal harta keturunan dia tau persis walau dia hanya keturunan kesekian.

28 Jun
Balas

Ya bun. Makasih telah berkunjung. Salam literasi

29 Jun

Keren sekali buk, salam dari solok.

27 Jun
Balas

Makasih hadirnya pak. Solik luar biasa. Solok luar biasa. Salam literasi

27 Jun

Makasih hadirnya pak. Solik luar biasa. Solok luar biasa. Salam literasi

27 Jun

Uniknya Budaya Minangkabau, menarik bagi saya yang orang Sunda. Jadi lebih tahu budaya-budaya di Indonesia... Salam.

27 Jun
Balas

Makasih kunjungannya bun. In sha allah suatu saat Allah beri jalan utk hadir di Minangkabau. Salam literasi

27 Jun

Makasih kunjungannya bun. In sha allah suatu saat Allah beri jalan utk hadir di Minangkabau. Salam literasi

27 Jun

Makasih kunjungannya bun. In sha allah suatu saat Allah beri jalan utk hadir di Minangkabau. Salam literasi

27 Jun

Makasih kunjungannya bun. In sha allah suatu saat Allah beri jalan utk hadir di Minangkabau. Salam literasi

27 Jun



search

New Post