Pelangi Senja ( tentang Nay )
Pelangi Senja ( tentang Nay )
TMH ke 83
Tantangan Gurusiana
Martha tergolek lemah di rumah sakit. Kecelakaan yang dialaminya benar-benar membuat laki-laki tampan itu tak berdaya. Kakinya patah, kepalanya dipenuhi perban. Ia bahkan tak bisa bergerak sama sekali. Setiap hari ada- ada saja gadis yang hadir merawatnya atau sekedar menjenguknya. Bahkan teman-teman kampusnya selalu menemaninya. Tapi matanya selalu menatap pintu. Ia berharap ada satu wajah yang muncul di pintu. Tapi tak pernah ada. Nay, apakah gadis manja itu tak tahu kecelakaan ini?
Martha berjalan menelusuri jalan aspal itu. Semua mata menatapnya ngeri. Darah mengalir dari luka kecelakaannya bahkan dari bekas operasinya. Dia terus berjalan tanpa peduli dengan situasinya. Ia tak tahu ia mencari apa dan inginkan siapa? Tapi wajah Nay tetap terbayang dalam pikirannya. Nay, kamu di mana? Kamu tidak ingat da Martha? Jerit bathinnya. Ketika petugas kesehatan menjemputnya, Martha sudah tak sadarkan diri. Ia berjalan di luar kesadarannya.
Sampai Martha pulang dari rumah sakit, Nay tak pernah muncul. Martha benar-benar putus asa. “ Maafkan uda Nay, jika Nay sudah benar-benar telah pergi dari uda, Nay pasti sudah lelah dengan petualangan Uda”, jerit bathin Martha. Martha merasa begitu menyesal. Ia begitu terluka dengan ketidak hadiran Nay. Perlahan netranya merebak, ia begitu rindu pada gadis yang selalu ia sia-siakan. “ Nay, dimana? Ia menjadi sedih.
Selama dirawat di rumah Martha selalu murung. Ia tak lagi peduli dengan kehadiran gadis-gadis di rumahnya. Ia mulai mengerti, hidupnya adalah Nay, bukan orang lain. Setiap hari ia berjalan tertatih-tatih dan duduk di teras rumahnya. Menatap jalanan dan berharap salah satu pejalan kaki itu adalah Nay. Tapi harapannya sia-sia. Martha benar-benar terpuruk. Gadis yang selalu tertawa riang menantinya. Yang tak pernah marah meskipun berkali-kali ia lukai. Yang selalu tersenyum meskipun ia selalu berkisah tentang pujaannya yang lain. Hari ini benar-benar telah meninggalkannya. Martha mengusap bulir bening yang perlahan membasahi pipinya. Martha menangis, sebuah peristiwa yang jarang terjadi. Sang petualang itu menangis.
Perlahan ia rebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ia merasa begitu lelah sekali. Ia menatap pelangi yang menghiasi senja itu. Perlahan ia pejamkan matanya dan tertidur. Martha terbangun, ketika ada tetesan bening menimpa wajahnya. Ia buka matanya, seraut wajah cantik bersimbah air mata begitu dekat di wajahnya. “ Nay”, desahnya. Tangan itu mengusap kepalanya dan perlahan memeluknya. “ maafkan Nay da, Nay baru bisa datang”, katanya dengan sedih. “ kenapa Nay? Nay tak jenguk uda ke rumah sakit, ke rumah. Nay tak tahu uda sakit? Martha memberondong Nay dengan begitu banyak pertanyaan yang selama ini menyesak dadanya.
Nay membantu Martha bangun. “ Nay, kenapa?. “ Nay selalu datang ke rumah sakit, tapi Nay takut masuk, ada teman-teman Uda di sana. Nay takut uda acuhkan. “ Oh, Nay. Maafkan uda. Uda selalu membuatmu sedih. Martha meraih tubuh Nay ke pelukannya. Ia tak mau lagi kehilangan gadis polos itu. Martha merasakan semua beban yang selama ini menderanya raib bersama pelangi senja yang hadir bersama Nay. I love you Nay, percayalah, kau terlalu istimewa dibanding gadis-gadis lain . Martha tersenyum. Nay telah kembali. Kebahagiaannya telah pulang. Nay yang manis, baik dan selalu penuh kasih.
Sungayang, 12 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren sekali ceritanya, Bu Nila. Salam hangat persahabatan.
Makasih hadirnya bun...salam kenal kembali. Sukses sll
Semoga martha dan nay selalu bersama...
Aamiin...mksh hadirnya bun
Keren ceritanya, Bu...
Mkasih hadirnya bun...salam literasi
Keren ceritanya, Bu...
Makasih bun..salam literasi
Keren ceritanya, Bu...
Makasih bun...salam literasi
Keren Bunda
Makasih hadirnya bun...berarti buat sy. Salam suks3s
Makasih hadirnya bun...berarti buat sy. Salam suks3s