Pelajaran Berharga

TMH ke 76

Tantangan Gurusiana

Sudah beberapa hari ini aku sering sekali mengikuti kegiatan diklat di daerahku. Kalau kegiatan ini dilakukan otomatis aku harus meninggalkan kelasku dan memberikan tugas agar siswa tidak tertinggal dalam pelajaran. Aku akan meninggalkan tugas siswa dalam bentuk LKS atau tugas lepas dan guru lain akan menggantikan untuk mengawasi siswaku yang sedang mengerjakan tugas.

Setiap kali aku pulang pelatihan, ada-ada saja yang akan dilaporkan teman-teman guru untuk mengadukan kelakuan siswa dibelakangku. Menurut mereka hampir setiap aku pergi mereka membuat masalah. Semua guru akan bercerita tentang kenakalan-kenakalan siswaku. Terkadang aku juga tidak cukup sabar menerima laporan-laporan yang memusingkan kepala tersebut.

Sampai di dalam kelas, aku berbicara dengan siswaku tentang kelakukan mereka. Apa yang seharusnya mereka lakukan kalau belajar dengan guru lain. Tugas apa yang harus mereka kerjakan dan aturan-aturan lain yang berkenaan dengan pembelajaran. “ Ada yang akan bertanya atau memberikan saran? Tanyaku diakhir pelajaran hari itu. Tiba-tiba seorang siswa laki-laki datang ke mejaku dan memberi kode padaku untuk mendengar bisikannya. Dengan sangat ingin tahu aku menunduk dan mendekatkan telinga ke mulutnya. Bisiknya, “ makanya jangan bolos mulu, kasihan anak-anak dimarahin terus. Kan mereka bukan anak yatim, masih punya bu guru. Besok, jangan tinggalin lagi ya, tidak boleh lagi”. Dia menggerakan jari telunjuknya di depan hidungku. Aku hanya mengangguk-angguk tanpa sadar. Spontan laki-laki kecil itu mengusap-ngusap kepalaku, seperti seorang bapak. Dia berlalu dan kembali ke kursinya. Aku menatapnya dengan melongo. Ck … ck .. ck…ck. Laki-laki kecil itu memberiku pembelajaran berharga.

Sungayang, 5 Juni 2020