Laki-laki itu Kupanggil Mamak

Tantangan menulis hari 17

Tantangan gurusiana

Laki-laki itu kupanggil mamak

Karena ia adalah saudara laki-laki ibuku, bertali darah dan satu suku denganku. Andai ia perempuan mungkin aku lahir dari rahimnya. Jadi ia sama dengan ibuku, tapi karena ia laki-laki kupanggil dia Mamak. Dia adalah adalah pemimpin dalam kaumku. Dan aku salah seorang yang dipimpinnya. Dia memanggilku kemenakan. Dialah penanggung jawab keluargaku . Karena aku keluarga matrilineal

Kamanakan barajo ka Mamak

Mamak barajo ka Pangulu

Pangulu barajo ka mufakat

Mufakat barajo ka nan bana

Bana badiri sandirinyo

Bana manuruik alua jo patuik

Laki-laki itu kupanggil Mamak

Karena darinya diturunkan warisan ( pusako ) keluargaku, gelar kehormatan ( sako ), karena matrilineal ku menurut garis keturunan ibu dan kekerabatan bertali darah. Karena Mamakku dan aku memiliki hak dan kewajiban sebagai pemimpin dan juga orang yang dipimpin. Mamakku berperan membimbing kemakannya ( aku ) , memelihara dan mengembangkan harta pusaka. Aku berperan membantunya baik moril maupun materil agar keharmonisan selalu terjaga. Karena suatu hari nanti tanggung jawabnya akan menjadi tanggung jawabku.

Biriak-biriak turun ka samak

Tibo di samak makan padi

Dari niniak turun ka Mamak

Dari mamak turun ka kami

Laki-laki itu kupanggil Mamak

Karena dia tidak hanya berperan dalam keluargaku, tapi juga dalam kaumku, berkewajiban memberikan tauladan di bidang apapun, menegur yang salah, memberikan pengetahuan adat, agama, prilaku yang baik. Membantu kaumnya jika berada dalam masalah, kesusahan ekonomi . Menjaga keluarga kaumnya tetap harmonis. Memimpin kaun tanpa membeda-bedakan. Agar kaumnya tetap hidup aman , damai dan sentosa.

Kaluak paku kacang balimbiang

Tampuruang lenggang lenggokkan

Anak dipangku kamanakan dibimbiang

Urang kampuang dipatenggangkan.

Laki-laki itu kupanggil Mamak

Karena di tangannyalah semua urusan keluar dan kaumnya bisa diselesaikan. Baik semua urusan yang baik maupun yang buruk sekalipun. Dialah wakil keluargaku untuk urusan keluar, atas nama keluarga. Dialah juga yang akan membimbingku untuk pemimpin masa depan. Jika aku laki-laki , dia akan memberi pengkaderan untuk jadi mamak berikutnya, pewaris gelar kehormatan keluarga (sako). Jika aku perempuan dia akan mendidikku jadi bundo kanduang masa depan, menjadi calon penguasa harta pusaka, menjadi generasi yang pantas menghuni rumah gadang. Menegur yang salah, menghukum yang pantas agar kemenakannya menjadi orang pilihan.

Mahukum adia, bakato bana

Manimbang samo barek, maukua samo panjang.

Nan babasih nan bapaek

Nan baukuah nan dikabuang

Tibo di mato indak dipiciangkan

Tibo di paruik indak di kampikan

Tibo di dado indak dibusuangkan

Laki-laki itu kupanggil Mamak

Karena kearifannya sebagai pemimpin, menjernihkan yang keruh, menyelesaikan yang kusut. Karena dia punya seribu cara untuk menjadi penegah atas masalah yang ada. Menjadi penyejuk di tengah kekacauan, menjadi tonggak kuat untuk tempat kita bergantung.

Indak ado kusuik nan ndak salasai

Indak ado karuah nan indak janiah

Kusuik bulu, paruah manyalasaian

Kusuik banang di cari ujuang jo pangka

Kusuik rambuik di cari sikek jo minyak

Kusuik sarang tampuo, api nan ka manyalasaian.

Laki-laki itu kupanggil Mamak

Karena dia saudara laki-laki ibuku. Manusia biasa yang punya kelemahan dan kealpahan. Yang tak sempurna sebagai manusia. Menguji imanku atas kekhilafannya. Menguji kasihku atas kemarahannya. Namun ku tetap menyanggah bila dia salah. Karena dengan sanggahan dia akan tersadar akan segala kelemahannya. Tapi bukan untukku jadi durhaka dan membencinya hanya karena dia tak sempurna

Rajo adia , rajo disambah

Rajo lalin rajo disanggah

Laki-laki itu kupanggil Mamak

Karena aku, kamu, dia, mereka, kita, lahir dan ditakdirkan menjadi orang Minangkabau. Bangga dan setia pada adat pusaka Minangkabau. Mencintai dan mati untuk kejayaan Minangkabau.

Sungayang , April 2020