NILA HERYANI, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ikhlaskanlah!

Ikhlaskanlah!

Tantangan Menulis Hari ke 21

Tantangan gurusiana

Saudaraku, ikhlaskanlah

Bila sampai saat ini pandemi covid 19 masih marajalela di daerah kita. Bahkan seluruh provinsi di Indonesia telah dijangkitinya. Kita harus menahan diri untuk dapat menjaga diri dan keluarga dari penularannya. Pertahankan prilaku sehat kita supaya virus tidak mampu menembus pertahanan. Jangan menganggap remeh semua himbauan Pemerintah. Semua untuk kebaikan kita.

Saudarahku, ikhlaskanlah

Jika tak semua kita bisa berusaha seperti biasa. Penghasilan kita tidak banyak bahkan tidak ada. Pekerjaan tidak dapat menghasilkan uang. Sememtara kehidupan tetap harus berjalan. Kebutuhan tidak berkurang bahkan selalu bertambah. Semua karena situasi ini, hanya sementara , percayalah , semua akan berlalu dan berakhir tepat pada waktunya. Karena janji Allah itu pasti.

Saudaraku, ikhlaskanlah

Jangan kau bandingkan hidupmu dengan orang lain. Karena kalaupun kita berusaha , Allah tetap memberi kita rejeki yang berbeda. Jangan anggap hidup orang lain lebih baik darimu, karena mereka tidak bercerita akan kesulitan hidupnya. Karena mereka anggap apapun kesulitannya, kau tak perlu memikulnya. Terimalah perbedaan takdir itu dengan kepasrahan, karena akan ada hikmah dibalik duka ini.

Saudaraku, ikhlaskanlah

Jika hari ini tak ada tempat yang nyaman buatmu bersujud. Karena semua rumah Allah tertutup dan azanpun tak terdengar berseru. Bukan mereka ingin memisahkanmu dengan Rabmu, tapi memang kondisi tidak memungkinkan. Berdoalah meski hanya di rumahmu. Karena ada hikmah terbaik diberi Allah, kau dimintanya untuk menjadi imam bagi keluargamu. Dan berdoa bersama orang-orang yang engkau kasihi untuk mengetuk pintuNya. Dan Allah akan mengabulkan doa orang-orang yang sungguh.

Mari, renungkan lah

Bukankah Allah telah kabulkan doa kita? Ketika kita dipanggil untuk sholat berjamaah, kita malah sibuk dengan dunia. Sibuk dengan urusan yang mengatas namakan mencari rejeki. Kita lupa bahwa Dialah pemilik rejeki yang kita cari. Hari ini ketika kita rindu sholat berjamaah, pintunya telah tertutup. Karena khawatir akan ada yang membawa virus. Kita hanya bisa menyesali segalanya.

Bukankah Allah telah kabulkan doa kita? Ketika kita diminta menjalin silaturrahmi. Kita tidak mengindahkan dan mengganti silaturrahmi dengan pesan-pesan yang kita kirim lewat seluler. Hari ini kita rindu akan pelukan saudara kita, semuanya sudah terlambat. Kita malah harus dipisahkan oleh jarak yang disebut physical distancing

Bukankah Allah telah kabulkan doa kita ? Ketika ibu dan saudara kita ingin berkumpul di saat-saat dia rindu, kita berdalih tidak bisa meninggalkan pekerjaan dan sibuk dengan keluarga kita. Hari ini ketika kita rindu pelukan ibu dan berada di tengah saudara-saudara kita . Kita harus melalui isolasi diri dan akhirnya takkan pernah bisa berkumpul

Saudaraku, ikhlaskanlah

Biarlah sementara begini. Cinta takkan hilang karenanya. Kerinduan takkan habis karenanya. Doa takkan putus karenanya. Semua tergantung kita. Ikhlaslah dan tetap berprasangka baik ke Allah. Karena Allah akan berbuat sesuai prasangka hambanya. Berpikir positif dan tetap dalam ibadah yang tak putus. Karena hanya orang-orang terpilih yang keluar sebagai pemenang melawan wabah ini.

In sha allah pemenang itu adalah kita.

Sungayang, April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post