'Mulai Dari Hal Yang Paling Kecil'(PPK) part-7 (tantangan GuruSiana hari ke-51)
Bismillahirahmanirrahiim
"Ayo, Khanza, Aleandra, Adelia dan Ghanie, kita bersihkan lantai ini masih ada sampahnya", ajak Ardina pada teman-temannya.
Seperti biasa selesai jam istirahat kami lakukan bersih-bersih lantai, karena kami selalu makan bersama diteras depan kelas, duduk berharapan.
Memang kebersihan sekitar kelas adalah tanggung jawab kami semua kelas, bukan tugas pa Usup lagi, yaitu penjaga sekolah kami yang kalau harus jam itu juga membersihkan semua kelas sekaligus pasti kasian dan terbayang capeknya.
"Karena tidak mungkin di lantai 2 ini sesudah makan langsung disapu oleh pa Usup, pasti terasa capek sekali ya, bu guru, tanya Ghanie sambil mengambil sampah plastik sisa bungkus makanannya. "Iya benar sekali Ghanie, jawabku menegaskan pertanyaan Ghanie.
"Kalian sungguh hebat, pintar dan ingat jika sudah makan harus dirapikan lagi teras depan kelas kita ", pujiku untuk semua muridku.
"Iya bu guru", jawab muridku bersaman walau tidak semua terdengar bicara.
Dan ibu sangat bangga bahwa tugas ini tidak perlu nunggu disuruh, tapi langsung terlihat ada sampah, atau bekas sisa makanan langsung dibersihkan sendiri, tambahku lagi.
Percakapan kami disetiap kegiatan makan bersama diteras depan kelas ada yang dapat aku tambahkan nilai agama dan dapat menuliskan menilai jurnal kegiatan sikap harian kami.
Juga selalu aku dampingi mereka agar tidak ada terjadi sesuatu padanya. Jadi aku dan beberapa guru ikut terbiasa makan bersama mereka.
Penerapan belajar memahami karakter. Sikap perilaku mereka tidak mungkin ujuk-ujuk mau langsung melakukannya tanpa disuruh, atau begitu saja sendiri. Karena ini adalah merupakan kebiasan dari kecil untuk cinta, peduli, dan ikut merasa bertanggung jawab untuk diri sendiri, atau lingkungan kelasnya.
Sesuai materi kelas 1, di Tema 6. Lingkungan Bersih, Sehat Dan Asri adalah dipelajari bersama dikelas kami. Bahwa tugas untuk menjaga kebersihan kelas juga sudah harus diterapkan oleh murid sejak dulu hingga sekarang mereka ada dimana saja, seperti mulai dari hal yang paling kecil, walau hanya sekedar membuang sampah yang ada didepan kita. Dan yang ada dilingkungan sekitar kita, begitu penjelasan dari buku siswa K-13 yaitutugas mandiri dan tugas praktek langsung di kelas.
Contohnya yaitu sikap praktek sendiri :
1. Cara merawat kebersihan di rumah.
2. Mulai dari hal yang paling kecil.
3. Melakukan sesuatu pekerjaan sendiri dan bersama
3. Mempunyai ide, gagasan dan inisiatif sendiri tanpa disuruh
4. Tetap semangat dan ikhlas
5. Kebersihan sebagian dari Iman
Kegiatan diatas jika murid-murid sudah bisa dan terbiasa melakukannya sendiri akan terlihat dari cara belajar mereka yang tenang, fokus, dan punya inisiatif tinggi. Mereka tak perlu dipaksa disuruh, dan diintimidasi oleh orang dewasa lainya. Kepedulian sudah tumbuh dari cara keseharian belajar di kelas, dirumah, atau dimana saja.
Maka kebebasan menghasilkan prestasi. Bukan saja dalam bidang akademi dan pelajaran. Tetapi prestasi dalam sikap sosial, tanggung jawab, peduli dan bekerja sama sesuai karakter sikap KI-2 menjadi dasar yang kuat anak bisa bagus nilai-nilai penanaman pendidikan karakter yang sekarang sudah jarang anak-anak lakukan jika tidak disuruh oleh orang tua, guru atau orang lain disekitarnya. Sesuai slogan yang bagus ini, kalau bukan sekarang, kapan lagi. Dan kalau bukan kita, siapa lagi.
Jadi menurut aku usia kelas.1 SD ini yang memang paling mudah atau sejak masih kecil mereka ditanamkan kepedulian dan penerapan kegiatan yang diberi kebebasan untuk berkarya, beraktivitas, melakukan apapun sendiri, mulai dari hal yang paling kecil seperti mengambil, membuang sampah dan menjaga tetap lingkungan sekitar sekolah bersih, dilingkungan sekitar rumah, dan lingkungan di masyarakat.
Salam Literasi
#mulaidarihalyangpalingkecil
#mulaisejakmasihkecil
#kalaubukansekarang,kapan lagi
#kalaubukankita,siapalagi
#penanamankaraktersikapsosial
#tantangan GuruSiana
#tantangan 60hari menulis diGuruSiana hari ke-51
Jakarta, Kamis 05/03/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kepedulian dan karekter yang baik memang harus diperrkenalkan dari sejak dini dari usia otak emas, karena hal ini akan terus dibawa dan diingat. Bila masanya sdh lewat sulit sekali untuk memasukan karakter ke dalam jiwa anak-anak. Yang ada mereka mencoba dan meniru sikap yang seandainya saya begini bagaimana ya tanggapan orang lain dan apa yang terjadi dengan diri saya.