Nikmah Rahmani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

'Hikmah Dari Kisah Anak Kembar Yang Miskin'part-1(tantangan GuruSiana menulis hari ke-56

Bismillahirahmaniraahiim

Siapa yang tidak tahan, untuk tak meneteskan air mata, dengan kisah si Anak Kembar Hasan-Husen, yang ku ambil dari sebuah video dari Media Sosial dalam kajian Penyejuk Hati agar kita dapat menyikapi dengan hikmah dibalik ceritaku. Yukk boleh disimak kisahnya bersama. Bagaimana cara Hasan-Husan tetap harus pergi sekolah.

Pagi itu matahari mulai terasa teriknya. Sinarnya sudah memancar ke seluruh lingkungan rumah si Kembar. Sang ibu sedang menyiapkan makanan walau nya sepotong roti untuk mereka bertiga Tapi tidak membuat mereka tidak ke sekolah. Dan Hasan sudah bersiap berangkat dengan diantar umminya didepan pagar besi tua yang sudah lusang dan keropok. Pamitlah Hasan pada umminya sambil mengucapkan salam, "Assalamualaikum". Dijawab Ummi, " Wa'alaikumsalam, hati-hati Hasan. " iya Ummi" jawabnya.

Berlari sekuat tenaga Hasan menuju sekolah, tanpa mengetahui bahwa ia sudah terlambat masuk kelas. Tiba ia disekolah namun tidak takut terlambat, dibukanya gerbang sekolah dengan hati-hati. Langung dilanjutkan langkah kakinya terus berlari menghampiri sampai didepan kelas dan dibuka pintu, terucap salam Hasan "Asslamu'alaikum.."

Ternyata kelas sudah di mulai dengan pak Ahmad sudah menjelaskan pelajaran didepan murid-muridnya. Lalu Hasan masuk dan menjelaskan mengapa ia datang terlambat,

"Maaf pak guru saya terlambat karena...,belum sempai selesai bicara pak guru tidak mau mendengar alasannya, malah Hasan mendapat hukuman dipukul kedua tangan dan punggung badan Hasan juga.

"Maaf pak guru..,maaf pak guru.. sambil memohon untuk bisa terlepas dari pukulan. Akhirnya pak guru mau melepaskannya, dan Hasan langsung menuju barisan kursi tempat duduknya sambil menahan tangis rasa sakit di depan temannya dikelas dengan menunduk kepalanya.

Sungguh sangat mengharukan dan Hasan harus kuat dengan apa yang sudah ia terima atas keterlambatan datang ke sekolah. Sehingga semua itu harus ikhlas dan kuat agar Umminya bangga pada mereka berdua.

Memang setiap hari Hasan dan Husen tetap berangkat ke sekolah. Tetapi mereka berangkat tidak datang bersama-sama. Jarak sekolah tidak jauh dari rumahnya. Namun ternyata mereka harus bergantian masuk kelas dengan waktu yang berselang lanjut kelas berikutnya. Nah disinilah suasana yang lebih menghurakan karena Hasan pulang, dan gantian Husen yang pergi ke sekolah. Tapi dengan baju seragam sekolah yang sama. Karena ditukar oleh orang yang berbeda, berarti baju mereka bukan jadi milik salah satu pribadinya, tapi milik mereka berdua juga. Sampai seperti itulah keadaan keluarga si kembar.

Yang sangat memperhatikan aku dalam menyikapi keadaan ekonomi keluarga si kembar sungguh sangat miris sekali. Dan situasi ini berjalan setiap hari mereka ke sekolah. Maka untuk hukuman pun dari pak guru sudah sangat mereka tahan dan bertahan hanya demi bisa bersekolah.

Keluarga si Kembar harus bisa lebih menjaga perasaan ibunda mereka tercinta, yang hanya tinggal di sebuah gedung tua dengan 4 anggota keluarga ibu, adik dan si kembar Hasan-Husen inilah jadi tidak bisa datang berbarengan sekolah seperti teman mereka lainya siap tapi dengan keadaan seadanya, tidak bisa memaksakan orang tua sesorang diri, atas kepergian Abi mereka tercinta karena penyakit yang dideritanya hingga ajal maut menjemputnya.

Lalu bagaimana selanjutnya hari-hari mereka bersekolah, dan apakah yang terjadi pada mereka karena berulang kali kejadian harus cepat bertukar baju seragam, tas, dan berlari menuju sekolah, pasti datangnya terlambat.

Bersambung episode kedua...

Salam Literasi

#menggapaibersamamerdekabelajar

#kuatdansabartahanujian

#mempunyaihatibelasasih

#kamipastibisademiummitercinta

#tantangan GuruSiana

#tantangan60harimenulisdiGuruSianaharike-56

Jakarta, Selasa 10/03/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sedih. Salam kenal dari saya Bu.

10 Mar
Balas



search

New Post