"Ibu, ade mau balon", kata fida si anak lincah yang suka sekali dia bergaya di depan kaca. Kalau nemu balon dia pasti maunya beli dan terus meniupnya, sesekali nggak boleh diikat hasil tiupannya karena dia akan mengulang lagi meniup.

"Merah, kuning, hijau, biru, ungu, merah muda, putih" sambil menghapaf warna fida menunjuk balonnya satu per satu.

Tiba-tiba dai kaget, balon yang kuning meletus...

"Ibu.... Balonnya meletus, aku mau balon itu ibu".. teriak fida.

"Adaa apa sayangku,, balonnya mengapa meletus?" Tanya ibu

" Enggak tau ibu, tadi aku hanya pegang sedikit saja sudah meletus" fida menjelaskan sambil bersedih.

"Anak sholeh, balon memang hanya barang yang tidak akan tahan lama, mungkin sudah waktunya meletus. Ibu buang ya"

"Jangan....... " Teriak fida

"Kenapa?" Tanya ibu

"Sayang ibu, warna kuningnya jadi nggak ada,, fida kan suka bernyanyi... Baalon kuning, balon kuning dimana? Disini disini apa kabarmu"... Ibunya tersenyum melihat fida berfidayanyi, tapi sayang balonnya tidak bisa dikembalikan. Tapi ibu punya ide.

"Baiklah, kalau begitu, fida kan suka bernyanyi.. kita buat alat musiknya yuk?!"

Ibu kemudian mengambil gelas plastik dan menarik balon warna kuning di atas gelas sehingga menjadi sebuah gendang mini, inu mengambil pensil lalu mengetuk-ngetuk gendang mini... Kini akhurnya fida bergembira lagi.. seraya bernyanyi..

"Balon kuning, balon kuning, dimana? Disini disini jadi gendang mini".

"Terimakaish ibu" peluk fida, ibu pun bahagia.

Tasikmalaya, 14 februari 2021

Tantangan menulis gurusiana hari ke-6

Nia Ramdaniati

Kepala TK Al-Musyawirin