Nh Puspita Sari

Seorang guru pengabdian di Kabupaten Batang yang sedang belajar menulis....

Selengkapnya
Navigasi Web

Jangan Lanjutkan Mimpimu!

Apa yang kalian pikirkan ketika membaca judul di atas? Hmmm... Ada sentilan dari seorang ibu untuk anaknya di balik kalimat tersebut.

Anggap saja tokohnya bernama Si Anak dan Si Ibu. Si anak merupakan seorang siswa SMA. Hari libur, Si Anak pulang ke rumah. Badannya terasa lelah sekali, hingga pagi menunjukkan pukul 07.30 dia masih berada di kamar.

Si Ibu penasaran, kenapa anaknya belum keluar kamar. Dilihatnya, Si Anak sedang asik bermain gawai sambil tiduran. Santai. Si Ibu berniat menyindir Si Anak dengan cara menyapu kamar Si Anak. Eh, masih santai pula Si Anak ini. Si Ibu mengelap kaca kamarnya, hmm cuek pun anak ini ternyata :D

Si Anak yang pagi itu terlalu santai, akhirnya tertidur juga. Si Ibu mengintip dari jendela. Untung Si Ibu hari ini memiliki stok sabar yang luar biasa. Kalau tidak, hm jangan tanya sudah habislah Si Anak terkena omelan Si Ibu.

Si Ibu akhirnya punya ide membangunkan Si Anak. Ditulisnya kalimat di selembar kertas menggunakan spidol warna-warni. Tulisan itu ditempelkan Si Ibu di pintu kamar Si Anak. Tidak hanya ditempel, Si Ibu memaku tulisan itu.

Berisik suara palu yang digunakan Si Ibu untuk memaku tulisan, Si Anak pun terbangun. Dia menanyakan pada Si Ibu, “Ada apa bu? Kenapa pintunya dipaku?”. Si Ibu hanya tersenyum dan pergi tanpa sepatah kata.

Si Anak dengan rasa malasnya segera bangun dan melihat apa yang dilakukan ibunya. Dia pun tercengang membaca kalimat itu. Diam cukup lama. Bergetar hatinya. Ternyata ibunya menempelkan kalimat yang tak terduga. Bagaimana bunyi kalimat itu?

Begini kalimatnya:

“Ada dua pilihan hidup di pagi hari: Tidur, lalu Lanjutkan Mimpimu! atau Bangun dan Raihlah Mimpimu!”

Kalimat sederhana yang sarat makna. Si Anak merasa sangat bersalah karena bermalas-malasan terlebih di pagi hari. Si Ibu mengagetkan Si Anak dari belakang sambil tersenyum berkata, “Katanya punya banyak mimpi? Masak kalah sama rasa malas. Ayo semangat! Ini masih pagi. Pagi hari adalah saat yang tepat untuk memulai meraih mimpimu! Biasakan yang baik.”

Si Anak langsung memeluk Si Ibu. Dia mengatakan akan berusaha mengalahkan rasa malasnya. Dia masih ingin meraih mimpinya, bukan hanya melanjutkan bermimpi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waow inspiratif. Jangan biarkan mimpimu tetap menjadi mimpi.

14 Nov
Balas

Terimakasih pak

14 Nov



search

New Post