Tantangan Menulis Hari Ke- 156

Rengginang

Sudah tiga hari berusaha untuk tidak mengkonsumsi makanan yang digoreng, tapi hari ini tidak tahan melihat rengginang yang terhidang di toples plastic. Makan sepotong saja, jangan terlalu banyak karena biasanya kalau belum habis rengginangnya kadang belum berhenti makannya. Rakus ya ?

Makanan ini sering digunakan untuk membohongi orang lain oleh kaleng Khong Guan saat hari raya Idul Fitri. Kalengnya Khong Guan tapi isinya adalah rengginang.

Rengginang adalah makanan khas masyarakat jawa barat, yang memiliki rasa gurih ketika dimakan. Cemilan ini terbuat dari beras ketan, bisa ketan putih dan ketan hitam.

Cara membuatnya.

Beras ketan dimasak sampai matang seperti nasi ketan, kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan, setelah itu dijemur sampai kering. Setelah kering baru di goreng dengan minyak panas dan cukup banyak agar rengginangnya tenggelam dalam minyak panas, atau disiram-siram agar setiap bulir nasi ketannya menjadi mengembang.

Rasa rengginang bisa di buat sesuai dengan selera, ada yang menyukai citarasa terasi misalnya, maka adonannya diberikan terasi. Ada yang suka manis maka di tambah gula. Tetapi di jawa barat umumnya rasa rengginangnya gurih.

Rengginang dijual dalam kemasan perkilogram atau persatuan isinya. Dewasa ini rengginang dijadikan oleh-oleh kuliner karena dibawa dalam keadaan mentah sehingga tidak cepat hancur dan tidak basi.

Rengginang di setiap daerah bisa berbeda dari rasa, aroma dan bentuknya, bahkan ada juga rengginang yang dibuat dari beras biasa bukan beras ketan. Terutama nasi yang tidak habis termakan daripada di buang sayang maka dijadikan rengginang.

Gorengan kesukaan

Depok, 16 September 2020