bagi saya pendidikan adalah nomor satu ,tetapi apa daya kehidupan kedua orang tuaku tidak memungkinkan untuk menyekolahkan anak anak nya, jangan kan untuk menjadi seorang sarjana .sekolah dasar pun tidak tamat ada yang kelas tiga sd, kelas lima sd bahkan ada yang kelas dua sd ,dan lain sebagainya , karna begitu di tagih untuk membayar uang spp sama bapak dan ibu guru mereka selalu lapor ke bapak atau ibuk di rumah ,di karnakan ekonomi bapak dan ibuk tidak bagus maka pengaduan anak anak nya untuk bayar uang spp di abaikan bahkan di bilang ya sudah besok gk usah sekolah aja katanya, sedih kali rasanya , tetapi karna takut tidak boleh sekolah lagi setiap ada tagihan dari sekolah saya gk pernah lapor ke pada orang tuA Saya ,takut seperti saudara saudara saya yang di suruh berhenti sekolah,tetapi guru sekolah saya itu lumayan tegas kalau ada siswa yang belum melunasi uang spp gk di bolehkan masuk kelas ,dan itu terjadi kepada saya ,waktu itu saya masih kelas lima sd,setiap hari saya mengintai pembelajaran dari luar kelas dankalau ketahuan guru saya di suruh pulang ,begini guru itu bilang ,,kamu pulang sana minta uang dulu sama orang tua kamu baru kamu boleh masuk kelas lagi katanya,tetapi saya juga gk tau dengan saya pikiran saya sendiri saya gk mau pulang ddan mengikuti kegiatan belajar mengajar sampai selesai begitu setiap hari dan pada akhirnya saya dapat menyelesaikan sekolah dasar........

sekilas tentang kehidupan dan impian Alea ,,

setelah menyelesaikan sekolah dasar Alea merengek ke bapak dan ibunya agar bisa melanjutkan ke SLTP,, tetapi sang bapak tidak menghiraukannya karna situasi ekonomi yang sangat minim,, sampailah pada penfaftaran hari terakhir ternyata bapak tidak tega melihat anaknya yang terlalu besar keinginannya untuk sekolah,, dan akhirnya daftar juga dan masuk lah Alea ke sekolah yang dia inginkan di( SMPN 1 ,,)Tiga tahun tidak terasa akhirnya Alea dapat menyelesaikan sekolahnya dengan baik.Disini baru di mulai keinginan yang nggak terwujudkan ,,