MEMBAWA SISWA KE ZONA KEMENANGAN
Setiap tahun sekolah memiliki begitu banyak agenda berupa kegiatan lomba yang diperuntukkan bagi siswa. Berbagai macam lomba dan kompetisi ini seolah sudah menjadi agenda tahunan sekolah . Disinilah peran guru sangat nyata dibutuhkan sebagai garda suksesnya membawa siswa meraih prestasi baik prestasi akademik maupun non akademik sehingga tak hanya mengharumkan nama sekolah tapi juga meningkatkan mutu dan prestasi sekolah . Guru harus membimbing, membina, melatih,dan mendampingi siswa untuk mempersiapkan sebaik mungkin keikutsertaan siswa dalam mengikuti sebuah lomba.
Lomba – lomba yang menjadi agenda tahunan bagi sekolah itu diantaranya adalah Lomba penelitian Ilmiah, Festival dan Lomba berbagai macam seni dan bahasa ,Olimpiade, Siswa berprestasi, Lomba Iptek, Olah raga, dan lain sebagainya.
Beberapa kendala dan permasalahan yang sering dihadapi oleh guru saat membina, membimbing, melatih yang dijadikan sebagai sebab kegagalan maupun kekalahan siswa dalam mengikuti lomba diantaranya adalah karena kualitas kemampuan siswa yang rendah , sekolah tidak memiliki atau belum mampu memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh guru dalam membimbing dan melatih siswa, dan kurangnya kemampuan guru dalam membimbing dan melatih siswa, terimasuk kurangnya motivasi guru untuk berupaya secara maksimal membimbing, melatih dan melakukan yang terbaik bagi siswa. Paradigma guru sebagai pembimbing, Pembina dan pelatih yang menganggap anak-anak yang menjadi siswa di sekolah pelosok, sekolah desa atau sekolah pinggiran tidak mampu bersaing dengan siswa yang ada di kota sehingga tidak heran jika jarang memenangkan perlombaan adalah sesungguhnya juga merupakan paradigma yang perlu diluruskan. Disisi lain, guru yang sudah memiliki siswa-siswa dengan kualitas kemampuan yang hebat dan berprestasi serta sekolahnya sangat kondusif dalam mendukung prestasi siswa mungkin oleh orang lain akan dilihat dan dianggap tak menemui kendala yang berarti, padahal bisa jadi sebenarnya juga mendapatkan kendala dan persoalan yang sama meskipun dengan sudut pandang yang berbeda .
Guru sebagai Pembina, pembimbing , dan pelatih siswa tidak perlu berkecil hati manakala mendampingi . membimbing, dan melatih siswa kita apapun keadaanya dan apapun kendalanya. Yang perlu kita lakukan adalah kita perlu merekonstruksi ulang mindset kita , paradigma atau pola pikir kita dan pada apa yang mungkin selama ini telah kita lalukan agar saat kita membina . membimbing , dan melatih siswa , kita dapat memberikan kemampuan kita yang terbaik alias ‘all out’. Selain itu kita bahkan bisa ‘out of the box’ dan kita bisa melakukan melampau batas maksimal kemampuan kita untuk membawa siswa kita ke zona kemenangan. Caranya:
1. Setting our Goal
Dalam upaya meraih prestasi , kita akan dihadapkan pada dua pilihan yaitu : success (keberhasilan ) atau failure (kegagalan ).
Pastikan bahwa sukses adalah tujuan kita dan tujuan kita adalah meraih kejuaraan. Dalam upaya meraih kejuaraan kita akan dihadapkan pada dua pilihan yaitu menang atau kalah. Pastikan bahwa menang adalah tujuan kita
2. Jadilah pemenang sejati
Pemenang sejati tidak harus menggenggam piala, uang, dan piagam penghargaan. Pemenang sejati adalah yang bisa menerima kekalahan.
Pemenang sejati selalu membawa yang menghidupkan dari kekalahan yang didapat.
Pemenang sejati tidak pernah ragu untuk meninggalkan yang mematikan demi kemajuan dan mempertahankan kemenangan yang didapat.
Pemenang sejati selalu berusaha melakukan yang terbaik dan memberikan kemampuan terbaiknya .
Pemenang sejati tidak pernah mempecundangi
3. Menemukan rahasia dibalik sang pemenang
Kemenangan tidak lepas dari orang yang berada dibelakang sang pemenang. Dia adalah pembina, pembimbing, pelatih dan pendamping. Guru yang membina, membimbing, melatih dan mendamping siswa sesungguhnya adalah orang yang berada di balik kesuksesan dan kemenangan siswa
4. Menemukan rahasia dibalik kesuksesan pelatih/pembimbing/pembina/pendamping
Pembina/pembimbing/pelatih /pendamping adalah orang yang memiliki kemampuan menemukan dan melihat ‘zona kemenangan’ yang terdapat dalam diri orang yang sedang dibimbing/dilatih/dibina akan tetap tidak bisa dilihat oleh orang yang sedang dibimbing,dilatih, dan dibina itu sendiri. zona inilah sesungguhnya adalah kelebihan yang menjadi kehebatan dari orang yang dibimbing/dibina/ dilatih untuk kemudian sang pelatih/pembina/pembimbing mengantarkannya menjadi sang pemenang. Dengan terus belajar dan mencari pengalaman mendampingi / membimbing/melatih/membina siswa menjadikan guru pembina/pembimbing/ pelatih memiliki kemampuan yang terlatih yaitu menemukan zona kemenangan yang tidak dimiliki oleh pembina/pembimbing/ pelatih lain dan bahkan tidak bisa dilihat oleh yang dibimbing/dibina/dilatih dan zona kemenangan ini bisa bermanfaat bagi diri untuk membina/melatih /membimbing dan mendampingi siswa sehingga menjadi pemenang dan meraih prestasi juara.
Beberapa hal penting yang juga tak bisa kita tinggalkan saat guru membina.membimbing, melatih, dan mendampingi siswa. Dalam membina, membimbing, melatih, dan mendampini siswa, jangan lupa hati kita harus tetapkan pada niat yang baik, sabar tanpa batas, ikhlas tanpa pamrih, tak ada kata lelah untuk harus dan terus belajar dari pelajaran yang kita dapat sebelumnya , dan tetap berdedikasi ( memberikan yang terbaik bagi sekolah, menjadikan ini sebagai bagian dari tugas kita yang harus kita lakukan dengan baik ). Selain itu tentu saja kita juga harus berdoa.
Menjadi guru Pembina , pembimbing, dan pelatih sudah selayaknya kita terus berusaha menimba ilmu, senantiasa belajar dari sesama pembina/pembimbing/ pelatih , mencari pengalaman dengan banyak membina,membimbing, melatih , mengembangkan strategi, inovasi dan berkreatif dalam setiap berlomba dan berkompetisi, memberikan contoh / model terbaik bagi siswa , dan berbagi pengalaman.
Guru pelatih/pembina /pembimbing yang hebat :
Tidak pernah merasa paling hebat
Tidak pernah merasa paling bisa
Tidak pernah mengecilkan dan meremehkan kemampuan orang lain
Tidak pernah memperbesar kesombongannya
Tidak pernah membanggakan kehebatannya
Tidak pernah mempecundangi
Tidak pernah melemahkan dirinya sendiri
Tidak pernah merendahkan kemampuan diri
Tidak pernah anti masukkan dan kritik
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar