MENGENAL KEPRIBADIAN MELALUI JENDELA JOHARI
MENGENAL KEPRIBADIAN MELALUI JENDELA JOHARI
Sebagai makhluk sosial, kita bergaul dan berkomunikasi dengan banyak orang. Mulai dari keluarga,tetangga,teman sejawat, anak-anak, dan juga yang lain. Komunikasi dapat kita lakukan secara langsung ataupun tidak, terlebih pada era revolosi industri 4.0 ini, kita dapat berbincang dengan siapapun dan kapanpun, melalui sosial media yang menyediakan beragam bentuk kemudahan.
Dalam pergaulan ini, tidak jarang kita menemuikan pengalaman yang menyenangkan atau sebaliknya. Pengalaman menyenangkan ketika kita bertemu dengan orang yang humble, ramah, ceria, dan sambung dengan obrolan kita, namun ada kalanya kita ditemukan dengan orang yang dingin, cuek, dan terkesan menutup diri. Pada dunia kerja, kondisi itu tentu kurang efektif, dan menyebabkan produktivitas kerja kurang maksimal.
Itulah keunikan pribadi manusia, Allah SWT menciptakan hambanya dalam bentuk yang sebaik-baiknya.Sebagaimana tertulis dalam Al Quran surat At Tin, ayat 4 yang artinya sebagai berikut “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.”, setiap manusia memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya, meskipun lahir kembar, pasti ada perbedaannya.
Nah, kali ini saya ingin mengajak pembaca memahami dan mengenali karakteristik pribadi manusia menurut teori Johari Window. Teori ini sebenarnya bukan hal baru, dicetuskan sekitar tahun 1955, tapi hingga kini teori ini masih relevan dan banyak digunakan pada berbagai bidang ilmu.
Humam (2016) menyampaikan bahwa teori Johari window atau jendela Johari dikemukakan oleh Joseph Luft dan Harrington Ingham. Nama teori Johari, diambil dari perpaduan nama “Jo dan Harry”. Menurut Johari Window, setiap pribadi manusia memiliki perasaan, karakter, kelebihan dan kelemahan yang terdiri dari empat jendela atau wilayah yang digambarkan sebagai berikut:
OPEN SELF AREA
(diketahui diri sendiri dan orang lain)
BLIND SELF AREA
Tidak diketahui diri sendiri, tapi diketahui orang lain
HIDDEN SELF AREA
(diketahui diri sendiri tapi tidak diketahui orang lain
UNKNOWN SELF AREA
(tidak diketahui diri sendiri maupun orang lain)
Pertama,Open self area atau area terbuka, merupakan area yang kita tahu dan oranglainpun tahu. Misal: Yani tahu bahwa dia cantik, pandai melukis, supel, dan romantis. Orang lain juga tahu tentang hal itu. Menurut Johari, dalam pribadi manusia, makin luas open self area, makin sehat pribadinya. Open self dalam ilmu psikologi digambarkan sebagai sifat extrovert.
Kedua,Hidden self area, merupakan wilayah tersembunyi. Pada area ini kita tahu tentang diri kita, sedang orang lain tidak tahu. Jadi kita mampu menyembunyikan atau merahasiakan dalam perilaku kita sehari-hari. Contoh,Rara menyadari karakternya yang sensitif, sulit berkonsentrasi, kurang percaya diri, dan mudah dipengaruhi. Tapi orang lain tidak mengetahui karakter itu, karena Rara menyembunyikan atau menutupi dalam perilakunya. Orang dengan pribadi seperti itu cenderung bersikap tertutup.
Ketiga, Blind self area atau wilayah buta, merupakan kondisi dimana orang lain melihat sifat, perasaan, pikiran, dan motivasi kita, tetapi kita sendiri tidak menyadari hal tersebut. Misal nya, orang lain berpandangan bahwa Zani pandai berorasi, rajin, ramah, perhatian, tegas, kasar, dan suka meremehkan. Sementara itu, Zani tidak menyadari tentang karakter itu. Wilayah buta ini sering terjadi dalam interaksi manusia yang dapat menimbulkan kesalahpahaman atau permasalahan lainnya. Dalam berhubungan interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak mampu memahami tentang diri, sehingga orang ini seringkali menyinggung perasaan orang lain dengan tidak sengaja.
Keempat,Unknown area adalah wilayah yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya. Jendela ini akan mengecil seiring kematangan, pengalaman, dan perkembangan usia. Area ini merupakan wilayah yang tidak dapat menciptakan interkasi dan komunikasi yang efektif karena keduanya sama-sama merasa tidak ada pemahaman. Unknown self disebut juga sebagai konsep diri tertutup atau introvert, dimana seseorang tidak mau menerima masukan atau feedback dari orang lain
Perbedaan area pada masing-masing jendela pribadi, mengaktualisasikan perilaku yang berbeda. Pertanyaannya, apakah setiap area dapat diubah? Jawabannya”bisa,” meskipun membutuhkan waktu lama. Bagaimana caranya?, akan kita bahas pada edisi berikutnya. Salam literasi.
Sumber:
http://humamwildan.blogspot.com/2016/10/konsep-diri-teori-johari-windows-tugas.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jendela_Johari
http://humamwildan.blogspot.com/2016/10/konsep-diri-teori-johari-windows-tugas.html
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hebat bunda terus berkarya dan semangat
Sangat bagus untuk memberikan pemahan kepada siswa agar tahu pribadinya dan bagaimana harus bersikap dalam berkomunikasi. Jika antara komunikator dan komunikan terjadi komunikasi yang komunikatif berarti media komunikasi berfungsi efektif.