Penulis sebutan bagi orang yang melakukan pekerjaan menulis atau menciptakan suatu karya tulis. Penulis yang bagaimana diharapkan oleh pembaca. Penulis yang tulisannya berkualitas dan memiliki sikap yang baik serta tulisannya menebar kebaikan apalagi tulisannya dibaca anak didik diharapkan bisa menuntut siswa memiliki sikap moral yang terpuji. Bukan menjadi brutal, sok, semau gue, tidak hormat kepada orang tua karena meniru karakter yang dibacanya.

Untuk mencapai ke arah sana sudah barang tentu sebagai penulis harus mempunyai bekal utama dapat menanamkan nilai moral yang baik dalam tulisannya walaupun sudah barang tentu dalam pemaparan cerita itu ada tokoh protagonis dan antagonis. Hanya dalam hal ini bagaimana penyajian cerita sehingga bisa dikemas sedemikian rupa yang akhirnya pembawa mengambil hikmah dari tulisan atau buku yang dibaca. Terutama untuk buku yang layak dibaca siswa. Buku sebaiknya bisa dibaca secara umum atau semua usia .

Selain isi cerita harus diperhatikan diksi ( pemilihan kata ) yang tepat. Hindari pula tindakan yang tidak terpuji diungkap pulgar. Hal ini akan ditiru setelah selesai membaca. Contoh.; Pandangan kepada ibu tiri itu selalu negatif, jahat, judes dan serakah. Padahal dalam kenyataan tidak semua. Bisa menampilkan tokoh yang berlawanan sehingga bisa mengubah cara berpikir pembaca. Hal lain guru matematika atau eksakta itu killer. Ubah menjadi guru yang menyenangkan. Dengan demikian tidak menimbulkan kebencian dan tidak suka belajar.

Semua ini memang tidak mudah jika sedang menulis asik sehingga lupa hal di atas bahkan dengan alur yang aneh membuat orang penasaran padahal belum tentu malah menjadi garing . Buku itu pun akhirnya tidak lolos sensor saat hendak disimpan di sekolah karena bermuatan negatif merusak moral siswa. Namun jarang sampai ke situ buku di perpustakaan itu tidak diseleksi lebih jauh. Buku ada disimpen untuk literarur siswa. Semoga dengan tulisan ini menjadi penulis lebih hati-hati menuangkan ide atau karyanya .

Bogor, 14 April 2020