NO KUDET
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.
Guru yang telah memiliki status minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dan telah ditugaskan di sekolah tertentu sebagai instansi induknya. Selaku guru di sekolah swasta, guru tersebut dinyatakan guru tetap jika telah memiliki kewenangan. Selain itu ada guru tidak tepat yaitu yang sering dikenal dengan sebutan honorer.
Guru mempunyai kode etik yaitu :
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan proses, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
8. Guru secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
. Kode etik inilah dijalankan guru dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Siswa sebagai barometer apakah guru telah mampu menjadi sosok guru yang diharapkan. Terlebih sekarang teknologi semakin maju . Guru harus dapat mengikuti . Disinilah guru harus menjadi penggerak roda pendidikan. Mau dibawa kemana anak didik kita. Para guru dituntut untuk terus mengasah kemampuannya. Hal itu sangat penting untuk mencetak generasi penerus (para siswa) yang merupakan generasi millennial dan alfa.
Dalam mempersiapkan mereka, jelas dibutuhkan percepatan peningkatan kemampuan yang sangat penting, yaitu critical thinking (kemampuan berpikir kritis) dan contextual learning (kemampuan berimajinasi). Tujuannya agar mereka mampu memenangkan berbagai kompetisi yang ada dengan cepat dan tepat di zaman yang cenderung cepat berubah ini.
Faktor yang mampu membantu guru menjadi guru penggerak sejati. “Salah satunya adalah dengan mengasah kompetensi mengajarnya melalui kegiatan belajar sepanjang hayat." Tidak ada istilah tidak bisa, harus mau berubah dan belajar. Bukan hanya siswa guru pun harus punya prinsip belajar sepanjang hayat untuk pengembangan diri, karier dan bermanfaat bagi orang banyak.
Untuk meningkatkan kompetensi maka guru harus meng-upgrade diri dalam segi ilmu teknologi. Kalau tidak, guru akan semakin tertinggal dan tidak bisa mengembangkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan disukai oleh pelajar. Seandainya guru tidak mau mengikuti - upgrade tidak mengembangkan diri di dalam bidang teknologi? Akhirnya pelajar jadi tertinggal, kudet (kurang up to date), dan tak bisa mengembangkan ide kreatif untuk masa depannya. Miris . Jadi harus bagaimana mengembangkan diri untuk mengadakan perubahan.
Dengan melalui 3 cara di bawah ini :
1. Training Berkala untuk Meningkatkan Kemampuan Teknologi Para Guru
2 Bangun Forum Group Discussion (FGD) antar sesama guru
3. Kursus Media Kreatif untuk Mengembangkan Media Pembelajaran
Tiga hal inilah yang dilakukan di sekolah penulis dalam rangka meningkatkan kompetensi. Walaupun sekarang wabah Corona ,Pembelajaran Jarak Jauh namun dengan pembekalan inilah semua kesulitan terlalui. Jadilah guru penggerak dimana pun berada. Terima kasih ibu Hj. Enung Nurifah ,S.Pd. M.Pd. dan terima kasih pula guru penggerak Bu Nurma , bapak Hj Sahrom dan kawan-kawan.
Bogor, 5 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar