Tilik, Bu Tejo yang menggelitik
Tilik, Bu Tejo yang Menggelitik
Rombongan emak- emak yang menempuh perjalanan dengan truk akan menjenguk Bu lurah di rumah sakit. Sepanjang perjalanan dipenuhi dengan gosip yang terjadi di masyarakat. Pergaulan Ibu- ibu kampung yang sangat berkaitan dengan potret kehidupan sehari- hari. Dari sekian banyak ibu- ibu, sosok Bu Tejo sangat menarik perhatian.
Julid adalah julukan yang pas untuk Bu Tejo. Iri hati, dengki dengan kelebihan orang lain menjadi ciri khasnya. Masih terbayang dalam ingatan, nada bicara yang nyinyir dengan gaya sok tahunya. Mata dan bibirnya mengisyaratkan kenyinyiran.
Mengambil sumber dari internet,tanpa mengecek kebenaran berita yang ada, Bu Tejo membicarakan kehidupan Dian seorang kembang desa yang berparas cantik. Banyak lelaki yang mendekatinya, bahkan melamarnya. Ibu- ibu yang iri oleh kecantikan gadis desa itu bergunjing tentang status lajang Dian. Bu Tejo menjadi sumber berita, menggosip penuh keyakinan, seolah- olah dialah orang yang paling tahu dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi.
Ibu- ibu yang ada di truk terpengaruh dengan gaya bicara Bu Tejo yang meyakinkan. Banyak diantara ibu- ibu yang berpihak kepadanya.Walaupun ada juga ibu- ibu yang netral bahkan menentang ucapannya.
Tilik dalam Bahasa Jawa berarti menjenguk. Tradisi masyarakat di pedesaan, jika ada warga kampung yang sakit, warga yang lainnya akan menjenguk bersama- sama biasa disebut “rombongan”. Ibu- ibu umumnya menyewa angkutan umum ( angkot). Sepanjang perjalanan mereka menghabiskan waktu dengan berbincang. Awalnya berbicara tentang keseharian mereka, kemudian biasanya berghibah ria.
Menonton film pendek ini menarik, kita seperti menonton potret yang ada di masyarakat. Jika ada berita di internet, yang belum tentu benar segera mengirim atau memberikan informasi kepada orang lain, berita tersebut akan merusak karakter seseorang. Akan sangat bijak Ketika mendengar berita yang belum tentu kebenarannya bertabayyun, mengecek, meneliti kebenaran berita. Melihat ulang dari sumber yang lain, yang bisa dipercaya.
Tabayyun menurut Bahasa adalah telitilah dulu (Wikipedia). Kata tersebut dapat dilihat pada surat Al-Hujurat (49.6). Dalam ayat tersebut dijelaskan ,”jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka bertabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian”.
Tabayyun merupakan tradisi umat Islam yang dijadikan solusi dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam masyarakat.
Ada beberapa quotes atau kutipan yang menarik dalam film tilik, mulai dari yang kocak sampai yang bijak.
“Berita seko internet ki yo kudu dicek sek, ora ming waton dilek wae.” (Berita dari internet itu harus dicek dulu, enggak Cuma ditelan mentah- mentah).
“Koyo uripe duwe karir wae.” (Kayak hidupnya punya karier aja).
“Fitnah kuwi yo, luwih kejem timbangane pembunuhan.”(Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan).
“Dadi wong ki sing solutip ngono lo, yo.”(Jadi orang itu yang solutif gitu lo).
Selamat menonton, seru… filmnya .Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow...ulasan film yang keren ibuku. Sukses selalu yaa
Paparan yang keren dan mengingatkan. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Makasih Bu, terus belajar