Surgaku Ada Padamu …….

Jalan berliku kita lalui…

Kerikil tajam menghantui…

Dengan kuat hati…

Pegang erat jemari…

Menyongsong cerah mentari…

Dalam ridho ilahi…

Menyatunya rasa dalam suka dan duka bukanlah perkara mudah. Apalagi dua pribadi dengan karakter dan latar belakang yang berbeda. Dibutuhkan kematangan emosi untuk sebuah hubungan yang harmonis.

“Istri itu pakaiannya suami.” Berkata suamiku memulai perbincangan.

“Pakaian itu fungsinya untuk menutup aurat,” Kata suamiku melanjutkan ucapannya.

“Pasangan yang baik, mampu menutup aib pasangannya, ” Katanya melanjutkan.

“Istri kalian adalah pakaian kalian dan kalian adalah pakaian bagi istri kalian, itu firman Allah dalam Alqur’an.” Dia melanjutkan ucapannya.

Perkawinan itu begitu mulia, disatukan dengan ikatan dari Allah. Berbeda karakter dan latar belakang melebur dengan izin Allah. Yang pendiam diberi pasangan dengan yang cerewet, yangb boros diberi pasangan dengan yang hemat. Itulah jodoh saling melengkapi. Allah lebih tahu yang terbaik buat umatnya.

“Pakaian itu bisa juga membuat nyaman yang memakainya,”Kataku menimpali, melanjutkan obrolan di sore hari sambil menghirup kopi hangat dan pisang kepok goreng.

Kenyamanan dalam rumah tangga membuat harmonis hubungan dengan pasangan. Sikap toleransi suami dan istri untuk saling menghargai dan tolong menolong, membuat pekerjaan yang berat menjadi ringan.

Aku sengaja berhias agar kelihatan segar dipandang mata. Usia yang sudah tidak muda harus tetap kelihatan segar. Pastilah suami senang walau tidak terucap kata pujian.

Kulembutkan suara ketika berbicara dengannya.

“Pisang gorengnya enak lho yang,” Kataku dengan suara halus sambil memberikan pisang goreng.

Kasih sayang dan rasa cinta Alhamdulillah tetap ada. Ini bekal untuk tetap melangkah bersama di sisa usia. Mengobrol tentang berbagai hal yang terjadi membuat komunikasi berjalan baik.

Komunikasi yang baik membuat masalah bisa diselesaikan dengan kepala dingin.

Aku layani dengan segenap kasih, berharap Allah meridhoi setiap langkah. Bersyukur dengan karunia yang allah berikan. Bakti kepada suami, bukan karena dia sempurna, tapi karena mengharap berkah yang tercurah.

Jalan yang berliku penuh onak dan berduri adalah ujian yang terbentang. Kesabaran , kematangan emosi dan juga kematangan di dalam diri perlu terus dipupuk agar kebahagiaan dalam genggaman.

Ada hal ajaib yang aku rasakan ketika mencari ridho pasangan. Menemaninya menonton TV sambil memijat, sering kali aku aku jalani. Dia tidak meminta, tapi aku dengan senang hati melakukannya.

Banyaknya kegiatan membuat tubuh cepat lelah. Kalau sudah seperti ini aku dekati suami sambil membawa minyak aroma therapy,aku pijat cukup lama,biasanya sekitar 1 jam, sambil membaca shalawat berharap Allah mudahkan semua urusan. Ajaib…tubuh yang lelah karena banyaknya kegiatan dan faktor usia, seketika menjadi segar, lelahnyapun hilang.

Keyakinan yang yang kuat akan ridho pasangan membawa berkah, benar- benar terjadi. Tubuh menjadi sehat, Allah memudahkan segala urusan.

Yaa wadud, Allah yang maha cinta, semoga selalu menganugrahkan cinta yang tulus di antara kami. Yaa latif, Allah yang maha halus, semoga selalu melembutkan hati, sehingga kebaikan dan hidayah mudah masuk kedalam hati kami. Yaa hafidz, Allah yang maha memelihara,semoga selalu menjaga rumah tangga ini,sehingga berkah, selamat dunia dan akhirat. Sampai bertemu di suganya kelak, aamiin.