Neneng Susilawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ecobrick

Ecobrick

Ecobrick

“Sampah kulit bawangnya simpan disini Bik,” Kataku kepada asisten rumah tangga di dapur.

“Sisa- sisa nasi yang sudah keras juga Bik,” kataku beruntun.

“Ya Bu,” jawab Bibik sambil membawa sampah kulit bawang dan sisa nasi tadi malam.

Di rumah, Bibik yang biasa membantu pekerjaan rumah tangga saya beri tahu tentang jenis- jenis sampah. Ada dua tong sampah di dapur. Tong sampah organik dan anorganik.

Sampah organik dan anorganik adalah jenis- jenis sampah yang perlu kita ketahui untuk memilah sampah yang bisa didaur ulang dan yang dibuang ketempat sampah. Apa itu sampah organik dan anorganik?

Sampah organik yaitu barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Wikipedia

Sampah organik bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap dari hasil pembusukan yang cepat.

Adapun sampah anorganik adalah sampah yang yang tidak digunakan lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah, dapat menyebabkan pencemaran tanah, karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah. Wikipedia

Satu tahun belakangan ini, saya mulai memilah sampah organik dan anorganik. Sampah sayuran, nasi basi, kulit bawang, kuilt pisang aku masukkan dalam satu karung lalu di campur dengan tanah. Didiamkan selama satu bulan, akan lapuk menjadi pupuk.

Pupuk ini biasanya aku manfaatkan untuk media tanam berbagai macam tanaman kesayangan. Dengan memanfaatkan sampah ini, aku tidak membeli pupuk lagi.

“Sampah yang kita buang sekarang sedikit Bu,” kata Bibik kepadaku.

“Sedikit gimana Bik?” aku balik bertanya kepada Bibik.

“Biasanya satu hari, kita buang sampah satu plastic besar,” kata Bibik.

“Sekarang satu kantong plastic untuk tiga hari,”kata Bibik lagi.

Buat aku ini sesuatu yang luar biasa. Kita bisa mengurangi sampah dan memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Kalau semua rumah tangga bisa memilah sampah dan memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Akan sangat baik dampaknya untuk lingkungan.

Aku membuat pupuk dari limbah sampah organik rumahan menjadi kompos. Biasanya aku lakukan setelah pulang dari aktifitas mengajar. Perlu ketekunan untuk melakukan hal baik ini. Saya biasa menyebutnya dengan kata istiqomah. Tekun, dan terus melakukan.

Aku membuat pupuk kompos ini di garasi. Karena proses sampah menjadi pupuk perlu waktu satu bulan dan tidak boleh terkena air.

Saya siap- siap untuk berangkat ke sekolah.

“Saya berangkat ya Bik,” kataku pamit kepada Bibik.

“Ya Bu hati- hati di jalan,” balas Bibik kepadaku.

“Makasih Bik,” ujarku kepada Bibik.

Sepanjang perjalanan ke sekolah, aku melihat sampah berserakan di sepanjang tepi jalan. Orang- orang seenaknya meletakkan sampah dalam kantong plastic. Pinggiran jalan pembatas jalur jalan raya, dibuat tempat pembuangan sampah. Sungguh merusak pemandangan. Orang- orang tidak bertanggung jawab, membuang sampah seenaknya di pinggir jalan.

Membuang sampah sembarangan, sudah menjadi kebiasaan atau tradisi bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Dikatakan kebiasaan karena memang banyak sekali warga yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Terkadang tempat sampah sudah tersedia namun seolah- olah masyarakat tidak melihatnya.

Miris kalau memikirkan masalah sampah ini. Masyarakat masih belum sadar untuk membuang sampah pada tempatnya, apalagi dengan memanfaaatkan sampah ini menjadi sesuatu yang bernilai.

Sampai di sekolah, persoalan sampah yang berserakan di tepi jalan raya masih mengganggu pikiranku.

“Sampah ini persoalan sangat serius.” gumamku sambil berjalan menuju kelas.

Sampai di kelas aku ceritakan masalah sampah ini kepada anak- anak murid.

“Topik kita sampah ya Bu hari ini,” Tanya Ana dengan antusias.

“Ya Ana,” Jawabku kepada Ana yang duduk di kursi baris belakang.

“ Andi kalau buang sampah sembarangan Bu,” kata Ana lagi seperti mengadu kepadaku.

Tidak bermaksud menuduh, aku tanyakan kepada Andi.

“Benar seperti itu Andi?” kataku kepada Andi.

“Maaf Bu belum sempat buang ke tong sampah, saya letakkan di kolong meja,” jawab Andi membela diri.

“Lain kali buang sampah pada tempatnya ya,” kataku kepada Andi.

“Ya anak- anak, ibu ingin tahu pendapat kalian tentang sampah,” kataku kepada anak-anak murid,

“Kamu tulis dikertas hvs yaa,” kataku lebih lanjut.

“Ya Bu,” jawab anak- anak serempak.

Satu jam pelajaran selesai, anak- anak menyerahkan hasil tulisan opini mereka tentang kepedulian menjaga lingkungan, dengan membuang sampah pada tempatnya.

“Letakkan diatas meja ibu yaa,” kataku kepada anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya.

“Ya Bu,”jawab Andi mewakili teman- temannya.

Masih ada waktu satu jam pelajaran lagi. Aku akan memberikan edukasi tentang pemanfaatan limbah sampah. Anak- anak biasanya senang kalau menonton film.

“Anak- anak kita menonton film tentang pemanfaatan limbah sampah yaa,” kataku kepada anak- anak.

“Ya Bu,” jawab anak- anak dengan antusias.

Kami menonton film tentang pemanfaatan limbah plastic. Limbah plastic ini bisa dijadikan ecobrick. Jika diartikan ke bahasa Indonesia adalah bata ramah lingkungan. Ecobrick dianggap menjadi solusi masalah sampah plastic yang sederhana namun visioner. Selain ramah lingkungan ecobrick ini juga mempunyai berbagai macam fakta unik. Akan saya diskusikan dengan anak-anak mengenai fakta unik ini, setelah mereka menonton film.

Pemutaran film pun selesai, kami kemudian berdiskusi tentang isi film tersebut.

“Siapa yang tahu fakta unik tentang ecobrick?” Tanya saya kepada anak- anak.

“ Saya Bu,” jawab Dilla sambil mengacungkan jarinya.

“Ecobrick mudah dibuat karena hanya butuh limbah dan botol plastic bekas” jawab Dilla penuh percaya diri.

“Kereen,” jawabku kepada Dilla.

“Siapa lagi yang bisa menjelaskan tentang ecobrick ini?” kataku bertanya lagi.

“Saya Bu,” kata Nani menjawab pertanyaanku.

“Ecobrick bisa dijadikan batu bata untuk bahan bangunan Bu,” jawab Nani.

“Ya betul,” kataku kepada Nani.

“Anak-anak memang lebih tertarik dengan audio visual. Dari pada guru menjelaskan panjang lebar yang membuat murid ngantuk, lebih baik kalau kita para guru, memanfaatkan media audio visual untuk mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar,” gumamku dalam hati.

Bel berbunyi, tanda waktu jam pelajaran usai.

“yuuk ucapkan hamdalah,”kataku kepada anak- anak.

“Almdulillah,” anak- anak serempak mengucapkan hamdalah.

“Assalamu alaikum,” ucapku kepada anak- anak.

“Wa alaikum salaam,”jawab anak- anak.

Aku keluar dari ruang kelas menuju ruang guru.

Di ruang guru aku bertemu dengan Bu Etti.

“Sehat Bu?” kataku kepada Bu Etti.

“Alhamdulillah,” jawab Bu Etti.

Sampah masih mengganggu fikiran aku.

“Tadi saya di kelas nonton film tentang pemanfaatan limbah sampah plastic,”kataku kepada Bu Etti.

“Bagus Bu,” jawab Bu Etti.

“Saya pernah menonton film tentang pemanfaatan limbah plastik menjadi kerajinan tangan,”kata Bu Etti.

“Seorang ibu di Kudus Jawa Tengah, berinovasi untuk mengolah sampah yang sulit terurai menjadi berbagai kerajinan tangan. Ada tas, tempat tissue, hingga bunga hias. Berkat ketekunannnya,kini hasil kreasinya sudah terjual di berbagai daerah di Indonesia,bahkan hingga ke mancanegara,” kata Bu Etti lagi.

“Waah kereen banget,” kataku kepada bu Etti.

“Saya punya pupuk banyak di rumah hasil limbah sampah makanan, sayuran, dan dari kulit buah,” kataku kepada Bu Etti.

“Ibu sudah mulai memanfaatkan sampah ya?,” Tanya Bu Etti .

“Ya Bu, yang dimanfaatkan hanya sampah organik,”jawabku kepada Bu Etti.

“Masya Allah itu sudah membantu mengurangi limbah sampah Bu,” kata Bu Etti kepadaku.

“Alhamdulillah,” jawabku kepada Bu etti.

‘Aku sudah tidak membeli pupuk,”kataku kepada Bu Etti.

“Aku juga bisa berbagi pupuk ini dengan teman- teman pecinta tanaman Bu,”kataku kepada Bu Etti lagi.

“Biasanya aku memberikan pupuk hasil limbah sampah organik ini kepada teman- teman yang membutuhkan,” kataku lagi kepada Bu Etti.

“Subhanallah, dengan hasil limbah sampah kita bisa berbagi ya Bu,”kata Bu Etti.

“Alhamdulillah,”kataku kepada Bu Etti.

Sekarang di tempatku juga sudah banyak bank sampah. Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah- pilah. Hasil dari dari pengupulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Wikipedia

Awalnya bank ini dibentuk oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan untuk menanggulangi sampah yang sifatnya dapat didaur ulang.

Melalui bank sampah pemerintah sangat gencar mengkampanyekan tentang 3 R. 3R adalah reduce, reuse, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun yang lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan recycle berarti mengolah kembali ( daur ulang ) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Wikipedia

Semoga penerapan 3R ini menjadi salah satu solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita.

Yuuk membuang sampah pada tempatnya, dan memanfaatkan limbah sampah menjadi sesuatu yang berguna. Daripada hanya mengeluh banyak sampah dimana-mana mending ganti dengan perbuatan nyata. Sekecil apapun perbuatan kita, semoga berdampak positif bagi bumi pertiwi yang kita cintai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masyaallah, keren Bund tulisan dan apa yang Bunda lakukan. Sukses selalu dan barakallahu fiik

03 Feb
Balas

terima kasih, salaam kenal

01 May

Betul bgt bu hj. Ne2ng. Sekecil apapun insyAllah brrmanfaat. Nalti jg sdh nyoba ni memilah sampah. Yg anorgani tak bw ke bank sampahnya kakak, lumayan dpt recehan2 bs d tabung.

03 Feb
Balas

Waah, Nalti kereen, Faradisa kereen, Bina Cendekia mau coba

01 May

Hehe teteh, mks

01 May
Balas

Dapat ilmu tentang ecobric, trims kakakku

03 Feb
Balas

Mks juga teh cantik

01 May



search

New Post