TERLAMBAT LAGI.
#TantanganGurusiana hari ke-37
#Pentigraf (11)
Untuk kesekian kalinya Shi-Olin bin Shang-Hai terlambat datang ke sekolah, padahal sekolahnya sudah memberlakukan jam delapan sebagai awal dimulainya pembelajaran. Ocin begitu panggilannya adalah siswa kelas delapan di SMP Brantah. SMP Brantah termasuk SMP favorit di kota tempat Ocin tinggal, sehingga SMP ini menjadi rebutan siswa SD yang baru menyelesaikan studynya.
Hari ini Ocin siap menengadahkan kedua telapak tangannya sebagai imbalan atas keterlambatannya. Ocin tahu hari ini jam mata pelajaran Ibu Nauly, guru IPA yang terkenal disiplinnya seantero SMP Brantah. Sudah tidak terhitung kalinya Bu Nauly memberikan hadiah salam tempel ke telapak tangan Ocin. Namun Ocin masih terlambat juga. Bu Nauly heran kenapa Ocin selalu terlambat. Sebagai guru profesional yang harus mengenali siswa-siswanya secara mendalam, maka Bu Nauly berencana untuk mengintai Ocin esok hari sebelum datang ke sekolah.
Akhirnya dimulailah pengintaian itu oleh Bu Nauly. Hari baru menunjukkan angka setengah tujuh pagi, namun ibu guru super perfect itu sudah berada disekitar rumah Ocin. Bu Nauly mengintai dari kejauhan, yang jelas tujuannya supaya tidak ketahuan. Sesaat kemudian terlihat Ocin keluar dari rumah sudah berpakaian seragam sekolah lengkap, tetapi arahnya tidak ke arah sekolah, melainkan ke arah sebuah pasar di kota itu. Bu Nauly mengikuti Ocin sampai ke pasar. Di depan sebuah toko terlihat Ocin berbincang dengan seorang lelaki paruh baya, yang tidak lama kemudian meninggalkan Ocin dengan barang dagangan bapak tersebut. Usut punya usut ternyata bapat tua itu adalah ayah Ocin yang berjualan sayur di pasar tersebut dari dini hari. Ocin sebelum berangkat ke sekolah selalu menggantikan ayahnya, karena kebiasaan ayahnya setiap pagi harus melapor ke bagian pembuangan umum.
Tanah kelahiranku, 26 Juni 2020
Tantangan Gurusiana (Pentigraf 11)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus, Bi pentigrafnya.
Terimakasih pak edy
Keren bun..inspiratif
Terimakasih ibu
Pentigraf bagus bu
Terimakasih bun
Pentigraf bagus bu
Pentigraf bagus bu
Pentigraf bagus bu
Pentigraf bagus bu
Keren Bu pentigrafnya...
Terimakasih ibu
Keren Bu pentigrafnya...
Terimakasih bun
Keren pentigrafnya bu. Barokallah
Terimakasih bun
Keren buSlm dri swhlunto
terimakasih bun..salam juga dari sijunjung
Keren ibu.. Sekeren yang menulisnya.. Sukses ya bu.. Salam
Iya.. Sukses juga bu
Akhirnya jadi tahu romantika tiap-tiap anak sidik ya, Bunda Nelly.
iya pak..sebenarnya ini tugas kita pak
Very good
terimakasih bu
Mantap Bun pentigrafnya
terimakasih bun
Cakep, Bun...
Cakep, Bun...
Cakep, Bun...
Cakep, Bun...
Keren...salam literasi
Sedih Bu. ...
Mantul bu pentigrafnya, bisa dilanjut jadi cerpen.keren salam literasi
Mantul bu pentigrafnya, bisa dilanjut jadi cerpen.keren salam literasi
Ttp smngt ocin
Ttp smngt ocin
Bgmn sikap Bu Nauly setelah tahu kegiatan Ocin? Keren banget dan Mantaaap Bu. Sukses selalu
hehehe..jadi bersambung pentigrafnya ya pak
ceritanya lengkap, salam ipa.
sebuah pesan moral yg mantab
Kasihan si Ocin
Keren ceritanya
terimakasih bu
Bagus, Bu pentigrafnya. Ada nilai moral di dalamnya.