Nelly Afrianty

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Angan Kugenggam Manis
Tantangan hari ke-3 (sambungan)

Ketika Angan Kugenggam Manis

Sepertinya tidak ada sanggahan dari kedua pihak terhadap kedekatan mereka berdua meski pihak keluarga belum saling bertemu. Intinya pihak keluarga saling percaya bahwa Ranti dan Rian bukan anak kecil yang harus diawasi dan didikte apalagi dalam hal memilih pasangan hidup. Disamping itu, kedewasaan dan kemandirian keduanya merupakan modal utama kepercayaan pihak keluarga.

Malam kian larut, namun mata Ranti masih enggan terpejam. Seperti biasa, Ranti membuka leptopnya dan mulai asik browsing-browsing di google. Hal ini merupakan salah satu caranya mengusir kejenuhan. Hingga satu jam kedepan dan akhirnya Ranti pun terlelap.

Pagi menjelang, dengan penampilannya yang mantap Ranti mengendarai mio kesayangannya melaju menuju kantornya. Hari ini hari selasa dan ia ada jadwal mengajar di kampus. Ranti sudah mengkondisikan semuanya dengan baik. Bahkan saat ada jadwal mengajar di kampus, ia langsung berangkat dari kantornya. Tak harus pulang ke rumah karena memang akan menghabiskan waktu.

Jam hampir menunjukkan pukul 16.30 wib. Ranti mulai berkemas untuk segera menuju ke kampus. Seperti biasa, ia memilih rute masjid Raya Batam untuk menuju ke kampusnya. Padahal ia bisa lewat di rute lain yang lebih dekat. Namun sepertinya Ranti punya alasan tersendiri. Ada sesuatu yang menjadi magnet bagi Ranti untuk menempuh rute kampus yang sedikit lebih jauh itu. Ternyata di sana terdapat sebuah bangunan unik dan megah bergaya Amerika yang menarik perhatian Ranti. Kendaraan yang kelur masuk dari lokasi bangunan itupun semua bagus-bsgus dan sebagian berplat merah. Sampai sebegitu detailnya Ranti mengamati. Dari jalan raya terlihat jelas nama yang terpampang di depan bangunan itu. Sekolah Global Indo-Asia. Ternyata bangunan tersebut adalah gedung sekolah nasional plus paling favorit di kota Batam. Aura luarnya begitu terasa dan sesekali tampak dari kejauhan anak-anak bermain sepak bola. Sebagian dari mereka terlihat bukan penduduk pribumi. Pemandangan itulah yang selalu ingin dinikmati Ranti setiap menuju ke kampus. Bahkan pernah terbersit dalam hatinya suatu saat bisa menjadi bagian dari sekolah itu.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post