Neli Wardani

Guru BK di SMA N 2 Bukittinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Serunya Permainan Adu Ayam (day 24)

Serunya Permainan Adu Ayam (day 24)

Oleh : Neli Wardani

 

 

Mendengar kata permainan adu ayam, pikiran kita akan langsung membayangkan sekelompok orang, yang biasanya laki-laki sedang melakukan adu ayam. Sorak sorai dari para penonton akan terdengar riuh seperti memberikan semangat kepada ayam jagoan mereka. Sampai kemudian satu dari dua ayam yang sedang bertempur ada yang kalah. Terluka. Permainan berhenti, dilanjutkan dengan ayam lainnya.

Permainan adu ayam itu terasa sangat kejam. Menzalimi binatang. Makanya dilarang dalam agama Islam. Namun permainan yang dimaksud adalah jenis permainan tempo dulu. Ini tentang sebuah permainan masa kecil sekitar 30 tahun yang lalu. Jenis permainan yang tidak ada  dimainkan oleh anak zaman sekarang.

Permainan ini dulu kami sebut dengan permainan adu ayam. Bukan ayam sebenarnya. Karena tidak mungkin kami akan tega mengadu ayam-ayam kami. Apalagi orang tua kami selalu mengajarkan untuk tidak boleh zalim kepada binatang. Ayam yang kami maksud adalah bunga rumput. Dinamakan mengadu ayam, mungkin karena mirip dengan adu ayam, yaitu mengadu dua batang bunga rumput.

Bunga rumput itu diambil di semak-semak. Dua orang yang akan bertanding  memegang masing-masing satu bunga rumput. Dengan posisi saling berhadapan, dua orang tadi menempelkan bunga rumputnya dan masing secara serentak memutar bunga rumputnya ke arah berlawanan. Satu  memutar ke kanan, satu lagi memutar ke kiri.

Bunga rumput tersebut akan saling melilit satu sama lain. Apabila sudah kuat lilitannya, maka dalam hitungan ketiga, masing-masing pemain menarik kuat bunga rumputnya.  Pemain yang memiliki bunga rumput yang paling cedera, maka dialah yang kalah. Pemain kedua menjadi pemenang..

Sekilas, permainan ini sangat sederhana.  Untuk anak zaman sekarang, mungkin tak  ada seru-serunya. Membosankan dan jadul. Namun sebenarnya permainan ini sarat makna. Penuh hikmah dan manfaat bagi para pemainnya. Berikut beberapa manfaat dari permainan adu ayam ini.

Manfaat pertama, sehat. Bunga rumput diambil dari alam. Tidak ada mengandung zat kimia. Warna rumput yang hijau membuat mata kita menjadi segar ketika mengumpulkannya dari semak-semak.

Manfaat kedua, free, alias tidak perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkannya. Pemain tinggal mencarinya di semak-semak.di sekitar rumah.

Manfaat ketiga, baik untuk perkembangan motorik halus. Dalam permainan adu ayam ini, kedua pemain harus memutar bunga rumput  yang ukurannya kecil kearah berlawanan secara konstan. Tidak mudah melakukannya. Otot-otot motorik halus pemain akan terlatih dan bekembang dengan baik.

Manfaat ke empat, merangsang terjalinnya komunikasi antara pemain. Saat permainan berlangsung,  kedua pemain saling berhadapan dan saling  berbicara. Mereka juga saling mengomentari bunga rumputnya. Mereka akan heboh sekali. Suasana bermain seperti inilah yang dalam permainan sekarang tidak ditemukan lagi.  Anak-anak zaman sekarang bermain sendiri-sendiri dengan gadget dan PSnya. Meskipun mereka banyak bermain dalam satu ruangan, tapi mereka tidak saling berkomunikasi satu dengan yang lain. Mereka asyik dengan permainan mereka sendiri.

Manfaat kelima, bisa dimainkan oleh segala usia. Mulai dari anak usia 1 tahun sampai nenek kakek, bisa  memainkannya. Terlebih untuk anak usia balita, permainan ini aman untuk mereka.

Manfaat keenam,  melatih  sikap sportifitas. Adakalanya dalam permainan ini bunga rumput kita cedera berat, sampai putus . Di sinilah kita belajar untuk menerima kekalahan, dan menumbuhkan semangat lagi untuk terus berusaha.

Manfaat ketujuh, melatih sikap belajar dari kekalahan. Saat kita kalah, yang ditunjukkan oleh putusnya bunga rumput kita, kita berusaha untuk mempelajari, penyebab yang membuat kita kalah.  Tanpa kita sadari, kita akan mengevaluasi, bagaimana kita sebelumnya memutar bunga rumput kita. Karena kekuatan memutar turut mempengaruhi ketahanan rumput saat ditarik.

Begitu banyak manfaatnya bukan? Namun sayang, permainan ini tidak dikenal oleh anak-anak sekarang. Karena orang tua memang tidak ada mengenalkannya.  Mereka lebih kita kenalkan dengan gandget, PS, gameboth, dan pemainan-permainan modern lainnya yang terbuat dari bahan-bahan plastic yang tentunya mengandung zat kimia.

Selain itu, menemukan bunga rumput sekarang juga sulit.  Persawahan dan semak-semak sudah menjadi tempat langka. Telah banyak digantikan oleh gedung-gedung . Tempat-tempat bermain sudah berpindah ke mall dan taman-taman bermain yang ada di perkotaan.

Pertanyaan untuk orang tua, mungkinkah kita masih bisa memberikan kembali kepada anak-anak kita  jenis permainan yang dapat membentuk karakter yang baik? Wallahu’alam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post