Neli Wardani

Guru BK di SMA N 2 Bukittinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kelapa Jatuh, Mumbangpun Jatuh (Day 44)

Kelapa Jatuh, Mumbangpun Jatuh (Day 44)

Oleh : Neli Wardani

Makna pepatah tua melayu ini adalah bahwa umur manusia tidak ada yang tahu, ajal manusia Allah yang menentukan. Yang tua meninggal, yang muda juga akan meninggal. Tidak perlu menunggu tua untuk mati, karena yang masih mudapun mati. Tak perlu sakit untuk mati, karena orang sehatpun tetap akan meninggal jika ajalnya telah datang. Hal ini sudah dijelaskan dalam firman Allah alquran Surat Ali `Imran: 185 yang artinya “Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati”. Allah juga egaskan dalam Surat Az Zumar ayat 30 “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. Tidak ada seorang manusiapun akan luput dari kematian, kemanapun kita pergi dan bersembunyi.

Firman Allah itu kembali terbukti untuk kesekian kalinya. Hari Sabtu tanggal 2 Mei 2020, salah seorang siswaku yang baru kelas XI, Febby Vikem Apriani dipanggil oleh Allah yang Maha Kuasa. Kami sangat terkejut mendapat kabar duka itu. Seorang remaja yang masih sangat muda, baru berusia 17 tahun telah dipanggil oleh Allah dengan sangat tiba-tiba. Kami seperti tidak percaya mendengar kabar tersebut, dan berusaha mengklarifikasinya. Namun ternyata benar. Allah lebih menyayanginya.

Almarhumah yang sehari-hari adalah anak yang baik, penurut, rajin dan ramah, tak pernah terdengar sakit yang parah sebelumnya. Berdasarkan informasi yang didapat dari kakak kandungnya, almarhumah menderita sakit magh akut. Itulah penyebab kematiannya. Cerita yang akan mengikuti kepergiannya.

Pagi sebelum ia tutup usia, masih sempat chatingan dengan temannya di akun media sosialnya. Pukul 10.00 an ia pergi untuk selamanya meninggalkan keluarga, saudara, teman-teman dan gurunya. Meninggalkan duka dan kehilangan dari orang-orang yang mencintainya.

Di hari yang sama, juga telah tutup usia salah seorang dari keluarga besar kami, suami dari salah seorang guru purnabakti di usia 67 tahun. Allah titipkan sedikit penyakit kepada beliau 3 hari sebelum kepergiannya. Sebagai penyebab kepergiannya yang akan menjadi buah cerita orang-orang yang ditinggalkan.

Begitulah yang terjadi. Kita tidak pernah tahu kapan Allah akan memanggil kita. Apakah diusia muda, setengah baya atau di usia tua. Kita tidak bisa merasa yakin bahwa dengan sehat, kita akan jauh dari kematian. Orang yang sedang sakit juga tidak perlu merasa bahwa maut akan segera menjemputnya, kalau ajalnya belum tiba.  Kejadian ini mengingatkan kita agar selalu bersiap untuk dipanggil malaikat maut setiap saat. Kelapa Jatuh, Mumbangpun Jatuh.

Selamat jalan Febby. Selamat jalan pak Ridwan. Semoga engkau husnul khotimah. Semoga Allah siapkan tempat yang jauh lebih baik bagimu, Syurganya Allah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

innalillahiwainnailaihirojiun... Semoga tempat terbaik buat mereka. Aamiin ya rabb

04 May
Balas

Innalillahi, smg Allah menempatkan di tempat terbaik meninggal dibulan baik

04 May
Balas

Aamiin. Yrims doanya likna..

04 May

Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un,,,, semoga Allah memberikan tempat yg sebaik baiknya buat ananda febby dan pak ridwan...aamiin.

05 May
Balas

Aamiin makasih doanya buket

05 May



search

New Post