Satu tahun yang lalu, tepat ketika pertama kali saya memasuki dunia menulis melalui aplikasi Wattpad. Saat dimana jari saya bahkan masih terlalu kaku untuk sekedar mengetik untaian kata. Dengan mental seadanya dan pengetahuan secukupnya, saya berhasil menerbitkan satu buku dengan hanya bermodalkan tekad dan niat. Saya merasa pesimis saat itu. Asumsi bahwa para pembaca pasti akan mengabaikan cerita saya, atau bahkan menghinanya, berterbangan memenuhi benak saya. Namun semua itu sirna saat satu kalimat komentar dari pembaca masuk dalam notifikasi. “Ceritanya bagus sekali, semangat melanjutkan!”. Kalimat itu seakan menjadi titik terang dalam hidup saya.

Hari-hari berikutnya saya merasa semakin optimis. Hampir setiap jam saya habiskan dengan menulis dan menulis. Orang-orang yang membaca cerita saya pun kian bertambah, begitupun komentar positifnya. Kalimat-kalimat pujian yang mereka tulis memang terkesan sederhana, namun bibir saya tak bisa berhenti tersenyum membacanya.

Beberapa bulan kemudian, saya merasa menjadi seorang penulis yang sukses. Cerita saya masuk dalam dua puluh karya fiksi terbaik, dari ribuan buku lainnya. Komentar-komentar positif kian membanjiri notifikasi saya. Persepsi saya yang dulunya bercita-cita menjadi dokter, kini berubah ingin menjadi penulis hanya karena momen sederhana itu. Saya berpikir, pencapaian orang-orang diluar sana mungkin hebat-hebat, bahkan sangat hebat. Namun, apa yang kita lakukan dengan kerja keras kita sendiri jauh lebih hebat. Itulah alasan yang membawa saya untuk mengikuti kegiatan Sagusabu ini.

Penulis: Alumni Sagusabu Muara Bungo Tingkat 2