SETENGAH JAM
SETENGAH JAM
Oleh: Nanih Solihat
Setelah pembiasaan salat dhuha, saya langsung masuk kelas. Ada jadwal. Ketika sedang menjelaskan tentang pengukuran jarak tempuh, kepala saya berdenyut nyeri. Saya pun memberikan minyak kayu putih. Mual terasa saat minyak kayu putih membasahi leher dan tengkuk leher. Tetap melanjutkan walau suhu tubuh sudah panas.
Istirahat pertama tidak keluar kelas. Karena sudah agak enakan, dan menyelesaikan power point untuk materi nanti.
Jam istirahat kedua, barulah saya turun. Kondisi tubuh sudah lemas. Niatnya ingin rebahan di mushola. Namun, karena dipakai KBM ( Kelasnya dipakai untuk zoom), saya ke ruang UKS untuk istirahat. Ada keinginan untuk membatalkan, tapi kembali lagi keniat. Sambil rebahan, saya melihat waktu di hp. Baru setengah satu kurang. Saya juga melihat anak- anak masih asyik bermain setelah salat. Mata pun terpejam. Entahlah, ketika bangun, suasana di luar sudah sepi. Saya pun kembali melihat jam di hp. Jam satu lewat. Cukup setengah jam tertidur. Saya pun gegas menunaikan kewajiban yang sempat tertunda. Badan kembali sehat. Semangat pun kembali menyala.
Setengah jam cukup untuk mengembalikan segala rasa yang tak karuan.
Ini pengalam pertama kali saya tidur di jam istirahat.
Kamis,2022023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Istirahat sejenak membuat kembali segar. Sehat selalu, Bunda