KOPI
KOPI
Oleh: Nanih Solihat
Walau kau hitam
Banyak yang suka
Rasamu yang pahit
Tapi bisa menggigit
Kau menjadi obat
Saat suasana hati merana
Kau menjadi arah
Saat ingin bertemu
Kau menjadi filosofi
Manis pahit kopi
Tergantung selera
Begitu juga dalam mengemas kehidupan
Rumahku, 18 November 2022
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren pisan teh. Sukses selalu
Terima kasih Kang
Aih, cantik puisinya. Keren, Bun
Keren sekali puisinya, sukses selalu untuk Ibu
Puisi indan dan.menginspirasi. Sehat selalu Bu Nanih.
Siip puisi kopinya, Bu. Suka kopi, yaa... Salam sukses selalu.
Mantap puisinya Bunda. Sukses selalu.
Terims kasih Bunda