Bahagia dengan Syukur

Setiap manusia ingin selalu mendapat kebahagiaan. Kebahagian datang bila kita merasakan kenikmatan dan kesenangan. Namun kadang kenikmatan dan kesenangan yang kita peroleh tidak disertai rasa syukur.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia [KBBI] bahagia artinya keadaan atau perasaan senang dan tentram [bebas dari segala yang menyusahkan].

Syukur merupakan ungkapan rasa terima kasih, menerima apa yang telah diberikan. Biasanya ungkapan syukur dengan mengucapkan kalimat thayyibah yaitu “Alhamdulillah”

Bahagia tanpa diiringi rasa syukur tidak akan bertahan lama. Tapi sebaliknya rasa syukur yang selalu tertanam dalam jiwa akan menimbulkan rasa bahagia selamanya.

Arman seorang anak muda yang mempunyai ambisi yang luar biasa. Ayah dan ibu Arman merupakan seorang pekerja. Kehidupan Arman terjamin. Apalagi Arman merupakan anak laki-laki semata wayang di keluarganya. Kakak dan adik Arman adalah perempuan. Sejak kecil dia selalu manja terutama kepada ibunya. Setelah tamat sekolah dasar, Arman melanjutkan ke sebuah pondok pesantren di Bogor. Hidup dalam pondok membentuk jiwa Arman menjadi mandiri. Melihat kemandiran sang anak, orang tua Arman begitu bahagia, walau kadang lelah mendera dengan kemacetan jalan saat berkunjung atau menengok. Ketegaran Arman saat sakit pun menjadi penguat orang tua. Saat sakit Arman bertahan dalam pondok.

bersambung

Salam syukur, 15 Oktober 2021