nanang hasan banani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN
FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN

FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN

Bismillah...

Assalamualaikum.............

TIGA FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN

Imam Ali r.a. pernah berkata :

1. Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah

2. Jadilah manusia yang paling buruk dalam pandangan dirimu

3. Jadilah manusia biasa dalam pandangan orang lain

Syeh Abdul Qadir Jaelani berkata:

“Bila engkau bertemu dengan seseorang, hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu dan katakan dalam hatimu :

“Boleh jadi dia lebih baik disisi Allah daripada diriku ini dan lebih tinggi derajatnya.

Jika orang yang lebih kecil dan lebih muda umurnya daripada dirimu, maka katakanlah dalam hatimu

“Boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah, sedangkan aku adalah orang yang telah banyak berbuat dosa, maka tidak diragukan lagi kalau derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku.”

Bila dia orang yang lebih tua, hendaknya engkau mengatakan dalam hati:

“Orang ini telah lebih dahulu beribadah kepada Allah daripada diriku.”

Jika dia orang ‘Alim,maka katakan dalam hatimu:

“Orang ini telah diberi oleh Allah sesuatu yang tidak bisa aku raih, telah mendapatkan apa yang tidak bisa aku dapatkan, telah mengetahui apa yang tidak aku ketahui, dan telah mengamalkan ilmunya.”

Bila dia orang bodoh,maka katakan dalam hatimu:

"Orang ini durhaka kepada Allah karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada–NYA , padahal aku mengetahuinya. Aku tidak tahu dengan apa umurku akan Allah akhiri atau dengan apa umur orang bodoh itu akan Allah akhiri (apakah dengan husnul khaitimah atau Su’ul khatimah).

Bila dia orang kafir, maka katakan dalam hatimu:

“Aku tidak tahu bisa jadi dia akan masuk islam, lalu menyudahi seluruh amalannya dengan amal shalih, dan bisa jadi aku terjerumus menjadi kafir, lalu menyudahi seluruh amalanku dengan amal yang buruk."

(Nauzubillahi min zalik)

Dalam pandangan Islam semua manusia itu sama, tidak dibeda-bedakan karena status sosial, harta, tahta, keturunan, atau latar belakang pendidikannya. Manusia yang paling mulia derajatnya disisi Allah adalah yang paling tinggi kadar ketakwaannya diantara mereka.

Oleh karena itu sebagaian ulama berdoa dengan doa berikut:

“YA ALLAH JADIKANLAH AKU ORANG YANG PANDAI BERSABAR DAN BERSYUKUR. JADIKANLAH AKU SEORANG YANG HINA MENURUT PANDANGAN DIRIKU SENDIRI DAN JADIKANLAH AKU ORANG YANG BESAR MENURUT PANDANGAN ORANG LAIN.”

Ahli Bijak ketika ditanya:

“BAGAIMANA KEADAANMU?”

Mereka menjawab:

1. Aku bersama Allah, yakni selalu melaksanakan perintah-Nya.

2. Aku bersama nafsu, yakni selalu memeranginya.

3. Aku bersama dunia, yakni selalu mengambilnya sebatas yang kuperlukan.

Imam Nawawi Al-Bantani “Nashaihul Ibad”

Wassalamu'alaikum,........

Wallahu a'lam

Semoga bermanfaat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post