nanang hasan banani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Dia Bukan Pengemis
Dia Bukan Pengemis

Dia Bukan Pengemis

Bismillah....

Assalamualaikum.....

DIA BUKAN PENGEMIS

(Kisah nyata)

Suatu malam setelah maghrib, aku mengendarai mobil ke rumah.

Tiba-tiba rasa migren nyeri menyerang kepala hingga aku menepikan mobilku di depan sebuah ruko. Berhenti sejenak menunggu rasa nyeri berkurang, aku berusaha mengalihkan pikiran dengan melihat sekeliling.

Tiba-tiba kaca mobilku diketuk seorang anak. Anak laki2 kira-kira umur 12 tahun.

“Pak, Bapak mau parkir? Saya bantuin untuk parkir mobilnya ya!” katanya.

“Belum sekarang, saya mau istirahat dulu,” jawabku.

“Kalau gitu apa Bapak punya uang 2000 ?” tanya anak itu.

Karena aku sedang tidak mau diganggu, aku buru-buru serahkan uang itu.

Aku pikir anak ini mungkin cuma mau minta-minta.Aku amati anak itu. Dia mendekati tukang gorengan lalu membeli beberapa. Kemudian gorengan itu dia berikan pada sesosok orang tua yang duduk di bawah tiang listrik.

Ketika dia melewati samping mobilku, aku buka kaca dan memanggilnya.

“Eh… dek ... sini… Itu siapa?” tanyaku.

“Gak tau pak… Bapak-bapak tua… Saya juga baru saja ketemu...” jawabnya.

“Loh, tadi kamu minta uang ke saya beli gorengan, kenapa diberikan ke bapak itu?”

“Oh. Saya tadi duduk di situ, ngobrol sama bapak itu. Bapak itu katanya puasa. Tadi saya lihat buka puasanya cuma minum. Katanya uangnya habis. Hari ini saya nggak jualan koran. Tanggal merah pak. Jadi gak punya uang. Saya cuma ada 1000, kalau beli gorengan cuma dapat 1 kasihan gak kenyang. Makanya saya mintapada Bapak 2000. Biar dapat 3. Bapak mau parkir sekarang? Saya bantuin parkir ya pak. Bapak kan sudah bayar. Kalau saya sebenernya bukan tukang parkir,

” katanya tertawa sambil garuk garuk pipinya.Aku terdiam. Tadi aku pikir anak ini pengemis seperti anak-anak yang biasa mangkal di jalan. Ternyata aku salah besar.

“Terus uang kamu habis dong, dek?” tanyaku.

“Iya pak. Nggak apa-apa. Besok bisa jualan koran. Insya Allah ada rezekinya lagi.”

“Kalau gitu saya ganti ya uang kamu tadi. Sekalian sisanya buat jajan.” kataku sambil menyerahkan lembaran uang Rp 50.000,-.

“Nggak usah pak. Jangan! Ibu saya sebetulnya melarang saya minta-minta. Makanya saya tawarin Bapak parkirin mobilnya. Soalnya tadi saya kasihan bapak itu aja. Cuma saya bener-bener nggak punya uang,” katanya lagi.

“Eh. Saya minta maaf ya tadi sudah salah sangka sama kamu. Kirain kamu tukang minta-minta,” kataku merasa bersalah.

“Saya yang minta maaf pak. Saya jadi minta uang duluan sama Bapak. Padahal saya belum kerja.”

“Sama-samalah. Ini ambil uangnya. Ini kamu nggak minta, saya yang ngasih

” kataku sambil menyodorkan uang lembaran seratus ribuan. Lembaran limapuluh ribuan saya kantongin.

“Nggak, pak. Makasih. Bapak mau parkir sekarang?” tanyanya lagi.

“Nggak. Saya nggak usah dibantu parkir,” kataku.

“Beneran, pak? Soalnya saya mau jemput adik saya ngaji dulu pak. Takut nangis kalau kelamaan telat jemputnya.”

“Udah, sana jemput aja adiknya!” kataku tersenyum.

“Makasih ya, pak.” katanya setengah berlari meninggalkan saya yang termangu.

Saya menoleh ke tiang listrik, bapak tua itu sudah pergi.

Saya lihat dari spion mobil, anak itu berjalan setengah berlari.

Subhanallah!!!

Saudaraku,Di luar sana banyak orang tidak seberuntung kita, tapi mereka masih memikirkan sesama, masih berusaha bersedekah dan sangat yakin akan jaminan rezeki dari Allah swt.

Terima kasih nak. Kamu hari ini telah memberikan pelajaran akhlaq yang luar biasa buatku. Semoga hidupmu berlimpah berkah dan rezeki.Saya starter mobilku dan melaju pelan-pelan menuju rumah.

Tak terasa beberapa tetes air mata mengalir di pipiku. Aku sediiih dan menangis, kerena belum bisa berbuat banyak untuk sesama.Yaa Allah, ampunilah hambamu ini.

Wallahu a'lam

Semoga Bermanfaat

Renungan hari ini

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap kisah anak yang peka dan peduli sesama

05 Sep
Balas

Mantap kisah anak yang peka dan peduli sesama

05 Sep
Balas

Mantap kisah anak yang peka dan peduli sesama

05 Sep
Balas

Terharu membacanya, ternyata banyak diantara kita yang sering berprasangka buruk pada sesama. Tulisan ini memberi pembelajaran bagi kita semua. Salam kenal dan sukses selalu Pak.

05 Sep
Balas

Waalaikumsalam, semoga jadi kebaikan bagi kita semua

09 Sep
Balas



search

New Post