5 tanda dicintai Alloh
Assalamualaikum.....
Bismillah...
LIMA TANDA SEORANG HAMBA DICINTAI ALLAH
Hidup dicintai Allah adalah dambaan setiap orang yang beriman. Berbagai amal saleh akan dikerjakan demi meraih cinta Sang Ilahi.
Namun, terkadang kita tak sadar, bahkan tidak tahu, apakah berbagai amal saleh yang dikerjakan selama ini sudah membuat Allah ridha dan cinta kepada kita?
Sekiranya memang demikian, adakah tanda-tandanya?
Ternyata seorang hamba yang dicintai oleh Allah itu memiliki beberapa tanda:
1. Kesholehan
Ketika Allah mencintai seorang hamba, Allah akan memberikan kekuatan kepadanya untuk menjadi hamba yang saleh.
Allah mudahkan ia untuk berbuat kebaikan maka ibarat perjalanan, kesalehan akan muncul dalam diri seseorang setahap demi setahap.
Karena itu, ketika kita telah menemukan titik awal kesalehan, jangan hanya berhenti di situ, tetapi tetaplah berjuang.
Pasalnya, itu barulah tanda awal Allah mencintai kita maka terus berjuang untuk menjadi lebih saleh adalah langkah untuk mendapatkan sepenuhnya cinta Allah.
“Allah memberikan dunia kepada yang Dia cintai dan yang Dia benci. Tetapi Dia tidak memberikan (kesadaran ber) agama, kecuali kepada yang Dia Cintai. Maka barang siapa diberikan (kesadaran ber) agama oleh Allah, berarti ia dicintai oleh-Nya.”
(HR. Imam Ahmad, al-Hakim, dan al-Baihaqi)
2. Paham agama
Ketika seorang hamba dicintai Allah, Allah akan memudahkannya dalam memahami agama.
Sejatinya, cinta Allah adalah bentuk kausalitas dari kecintaan yang mendalam seorang hamba kepada-Nya maka Allah-lah yang akan memberikan penerangan dalam hatinya.
Dengan begitu, setiap ilmu yang dipelajari akan mudah dipahami dan diamalkan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
"Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.”
(HR. Bukhari No. 71 dan Muslim No. 1037)
3. Dijaga dari dunia
Apabila Allah mencintai seorang hamba, Allah akan menjaganya.
Allah jaga dia dari dunia yang melalaikannya dan Allah jaga ia dari dosa yang akan menghancurkan kehidupannya.
Karena itu, dalam setiap detik perjalanan waktu Allah-lah yang seharusnya menjadi tujuan kita, bukan dunia apalagi hanya sekadar kepuasan sesaat.
Nabi bersabda,
"Sesungguhnya Allah akan menjaga hamba-Nya yang beriman–dan Dia mencintai-Nya–seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang sakit (di antara) kalian karena kalian takut pada (kematian)nya.”
(HR. al-Hakim, Ibnu Abi ’Ashim, dan al-Baihaqi).
Allah juga berfirman,
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
(QS. Al-An’am 44)
4. Sulit bermaksiat
Salah satu di antara tanda Allah mencintai hamba-Nya adalah kesulitan melakukan maksiat.
Ia tidak akan bisa melakukan maksiat dan jika ia terbiasa melakukan maksiat, ia akan merasakan itu sangatlah sulit sehingga ia tidak bisa melakukan itu. Itu tanda cinta Allah.
Sebagaimana kisah dari Rasulullah, Allah-lah yang memalingkan Baginda untuk tidak datang ke pesta malam dengan cara memberikan nikmat kantuk dan tertidur di perjalanan.
5. Husnul Khatimah
Di antara tanda Allah mencintai hamba-Nya adalah, Dia menutup umurnya dengan amal saleh.
Tidak semua manusia yang mendapatkan kenikmatan ini. Sebagian manusia menghabiskan umurnya dalam ketaatan, tetapi mati dalam keadaan bermaksiat kepada Allah.
Abu Bakar berkata,
“Jika satu kakiku di dalam surga dan kaki yang lain di luar surga, aku belum aman”
Jika kita melakukan maksiat, takutlah pada kematian dan hati-hatilah kalau kita mati dalam keadaan melakukan maksiat.
Rasul bersabda,
“Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memaniskannya”
Sahabat bertanya,:
"Apa itu memaniskannya ya Rasulullah?”
Beliau bersabda:
_“Dia akan memberinya petunjuk untuk melakukan kebaikan saat menjelang ajalnya sehingga tetangga akan meridhainya-atau beliau berkata: orang sekelilingnya.”
(HR. al-Hakim)
Wallahu a’lam bissawab ....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar