NANA ARIANI

TK Kutilang, SD Swasta Budisatrya, SMP Negeri 17 Medan, SMA Negeri 8 Medan, S-1 dan S-2 Universitas Negeri Medan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Petuah

Petuah

(Hari -2)

Beda Dulu dan Sekarang

"Ma, beli paket quota udah habis?", kata anak yang usianya 10 tahun.

"Kok cepat banget habisnya?" kata mama.

"Ya ma, abang lagi belajar, sambut si anak.

"Pergi minta sama papa, beli paketnya. Khan papa yang kerja", sambut mama dengan cepat.

Papa nya mulai memperlihatkan wajah tak tenang sambil main game ular ntah game online apa dan menjawab, "nantilah itu."

Dari dapur kedengaran suara nenek, " hebat banget kalian". Pergi sana, Rudi ini uang nenek belilah paket pulsa. Karena mendengar suara nenek, papa berhenti main game dan mama terdiam.

Saat Rudi pergi, nenek pun duduk dan berbicara,"Kalian berdua, punya anak baru 3 aja sudah repot masalah beli paket pulsa. Mak, punya anak 8, nggak ada repot kayak kalian. Sebagai ayah tuh cepat respon keperluan anak. Emak dan ayah itu harus pantau anak pakai hp ntah bukan belajar aja yng dilihatnya maka paketnya habis. Ntah lihat tiktok, lihat youtube atau malah ikutan main game online kayak ayahnya".

"Belajar itu ya mahal. Dulu aja menyekolahkan anak 8, mamak bisa kok. Padahal uang dulu susah dicari, beli buku bacaan lagi dulu mamak untuk 8 anak. Walau kadang ada juga buku yang bisa di pakai adik dari abangnnya atau kakaknya. Makanya buku bacaan SD sampai kuliah anak mamak masih ada tuh di lemari tua di gudang. Mamak dulu suka beli khan buku bacaan anak.Mamak dulu tahan selera untuk beli baju, beli emas, beli kereta, perbaiki rumah supaya anak mama beli buku bacaan karena mamak bukan orang sekolahan, SD pun nggak tamat. Sekarang pun mamak lihat nggak anak gemar membaca, orang emak dan bapaknya sibuk dengan hp sendiri. Trus mamak tuh datang ke sekolah, dua bulan sekali tanya kayak mana anak mamak belajar, karena guru itu bukan segalanya. Khan mamak yang tau anak mamak. Sampai dulu, si Zaman nggak masuk kelas dan sering lompat pagar untuk cabut sekolah. Mamak cepat tau, bukan guru yang mamak salahkan, nggak pandai mengajar. Mamak nasehati anak di rumah, kalau si Zaman sekolah mamak tunggui di pagar. Bahkan mamak bilang kalau tak mau sekolah bilang, biar tau aja mamak. Akhirnya takut dia, 2 minggu mamak tunggui di sekolah, kadang mamak intip di kelas, untuk lihat dia sekolah, padahal Zaman udah SMP. Alhamdulillah tamat juga nya di SMA. Ngurus anak itu nggak gampang, pikirkan sekolahnya, belikan buku, awasi anaknya sekolah. Jangan kasih uang jajan banyak, karena nanti pulang sekolah dia ke internet. Di Internet, nanti anak-anak itu untuk main game tapi beli pulsa untuk belajar udah ribut kalian. Beli kereta buat anak bisa, padahal bukan itu tanda sayang, sekolah khan dia bagus-bagus itu yang perlu. Urus anak masing-masing, jangan urus orang orang. Anak adalah harta yang paling besar. Benar cara mengajarnya dan halal makanannya, doa yang baik bagi anak..makanya anak mu pasti sukses.

Rudi, sempat dengar ceramah nenek sama mama dan papanya. Rudi diam aja, tapi emang benar kata nenek. Anak nenek 8 , semuanya berhasil, ada yang dokter, pengacara, polisi, guru cuman om Zaman aja yang punya konveksi. Mungkin kalau nggak pernah ngelawan guru dan maau sekolah serta belajar sungguh-sungguh pasti jadi dokter.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post