Belajar dari lingkungan tetangga di sekitar rumah tentang sebuah pemikiran yang menurut saya kurang baik,sehingga membuat diri saya bertanya-tanya Tentang pemikiran yang terjadi sekarang ini, seakan pelajaran Agama Islam sudah di nilai rendah melebihi pelajaran umum seperti: matematika, IPA, biologi, bahasa Inggris, dll. Mengapa seperti itu? Iya, karena kenyataannya sebagian orang lebih rela dan ikhlas mengeluarkan budget yang besar untuk memasukkan anaknya ke tempat Bimbingan Belajar dengan tujuan untuk menambah pengetahuan serta mengunggulkan pelajaran yang diminatinya. Akan tetapi, jika berbicara mengenai les mengaji sungguh sedikit sekali orangtua meresponnya. Bahkan untuk mengeluarkan budgetnya pun dapat dibilang rendah.

Indonesia merupakan negara yang berlandaskan ketuhanan yang maha Esa, begitulah bunyi sila pertama dari pancasila, yang merupakan salah satu pilar kebangsaan negara kita. Oleh karena itu, pendidikan agama sangatlah penting dalam kebangsaan kita sebagai landasan kehidupan sehari-hari. Tidak ada larangan dalam menuntut ilmu akan tetapi, lebih baiknya jika pengetahuan Agama seimbang dengan pengetahuan umum. Agar pengetahuan yang kita miliki selalu berlandaskan dengan syariat Agama dan tidak melenceng dari ajaran yang Allah SWT dan Rasulullah SAW ajarkan kepada kita.

Pendidikan agama yang telah diwajibkan oleh pemerintah tentu memiliki manfaat yang sangat besar untuk masyarakat Indonesia. Bahkan, jika pendidikan agama pun tidak diwajibkan sepertinya pendidikan agama akan terus berkumandang di seluruh penjuru dunia. Karena dengan pendidikan agama ini akan tercipta generasi masyarakat yang tidak hanya pintar dalam pengetahuannya saja melainkan dari sisi rohaninya pun pintar.

Manfaat utama yang dirasakan dari pendidikan agama yaitu menjadikan manusia-manusia yang baik serta memiliki batasan-batasan dalam segala perbuatan yang dilakukannya. Memahami yang baik dan buruk. Dalam hal ini terdapat kesamaan konsep dasar negara Indonesia yaitu dengan berlandaskan Ketuhanan yang Maha Esa.

Saya yakin, banyak orangtua yang merasa gelisah jika anaknya mendapatkan nilai yang rendah pada pelajaran umum dan kemudian langsung memasukkannya ke tempat Bimbingan belajar. Akan tetapi, merasa damai-damai saja saat anaknya tidak bisa mengaji. Padahal ini akan menjadi feedback kita sebagai orangtua, mengapa ? karena, kehidupan tak selamanya manis ada saatnya juga menjadi pahit, dan yang lebih penting yaitu usia kita seiring berjalannya waktu akan berkurang, ada kehidupan dan ada juga kematian. Jika sudah berbicara kematian pasti kita semua akan merasakannya. Seperti dalam hadits ada 3 perkara yang tidak terputus ketika manusia telah meninggal dunia yaitu: sedekah jaariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih/ah yang selalu mendokan.

Esensinya adalah ilmu agama juga harus ditingkatkan karena ini menyebabkan dampak yang sangat besar untuk kehidupan kita di Dunia maupun di Akhirat. Bahkan ada yang mengatakan bahwa “ hidup berdasarkan agama tidak akan merugi”