Naili Rachmasari

Mengajar di SMPN 131 Jakarta. Mengajar adalah suatu kecintaan, sudah menjadi passion. Mengajar ternyata harus mengikuti perkembangan zaman, karena subyek pendis...

Selengkapnya
Navigasi Web
TantanganGurusiana Hari Ke 76    SIGI DAN WIRU

TantanganGurusiana Hari Ke 76 SIGI DAN WIRU

#TantanganGurusiana Hari Ke 76       

   

SIGI DAN WIRU

 

Sigi dan wiru tak bisa menutupi kesedihannya, tiba - tiba saja ibunda yang mereka sayangi telah pergi untuk selamanya. Saat ini hidup mereka menjadi sebatangkara, karena ayahnyapun sudah lama pergi tak kembali. Air mata tak kuasa mereka tahan, kelopak mata mereka terus membasah, "ibu mengapa secepat ini kau tinggalkan kami?" Sigi dan wiru tersedu-sedu.

Sigi dan Wiru memang sangat terkejut dengan kepergian bundanya yang begitu mendadak, padahal kemarin Bunda masih memasak, bekerja dan juga berbicara dengan sigi dan wiru, tidak nampak sedikitpun keluhan sakit yang dirasakan bunda. Tapi bunda sempat berpesan kepada Sigi sebagai anak tertua, agar selalu menjaga adiknya dan mau menerima Ayah bila ia kembali. Mendengar pesan Bundanya itu, Sigi sempat protes " Saya tidak mau bertemu ayah, pokoknya saya tidak perlu kehadiran Ayah. Cukup dengan Bunda saja, saya dan adik sudah bahagia".

Hari ini sigi dan wiru memulai kehidupan barunya, yaitu tanpa bunda lagi. Sigi rusa yang sangat cantik, kakinya yang jenjang, buku matanya yang lentik dan juga kebaikan budi pekertinya yang makin menambah kecantikkannya. Sedangkan Wiru adalah adik sigi, Rusa kecil yang montok, tubuhnya sehat dan makannya yang banyak. Wiru biasaya sangat manja kepada Bundanya. Namun kali ini, Wiru harus menjadi rusa kecil yang mandiri.

"Wiru, kakak akan pergi ke hutan dulu, untuk mencari perbekalan di rumah, makanan serta kebutuhan lainnya" , ujar Sigi kepada adiknya. Wiru merengek dan merajuk, " Kaak, saya ikut yaa, saya takut di rumah sendirian, bila singa datang bagaimana Kak? Saat ini kan semua hewan pemburu, sudah tahu akan kepergian Ibu, saya ikut ya kaaak". Sigi terus mempersiapkan alat-alat yang akan dibawanya menuju hutan dan kemudian ia menghampiri Wiru, " wiru adikku sayang, Kakak minta tolong, kali ini Wiru di rumah saja, pintu akan Kakak kunci dengan kuat, tidak akan ada yang bisa mencelakakan kamu karena tidak ada yang bisa memasukinya, kalau kau ikut ke hutan, justru mereka bisa menyerang kita bersama", jelas sigi. "Baiklah Kak, saya paham maksud Kakak, saya akan menunggu di rumah, sampai kakak datang dan membukakan pintu rumah ini", jawab Wiru.

Esok paginya, Sigi berpamitan kepada adiknya untuk pergi ke hutan, paling lama tiga hari Sigi baru bisa kembali ke rumah. "Wiru, kamu hati-hati ya di rumah. Semua kebutuhanmu sudah kakak siapkan, sehingga kamu tidak akan kelaparan dan kesulitan. Nah ada kunci cadangan, di atas lemari, boleh kamu pakai bila kondisi sangat darurat, apa kamu paham wiru?", tanya Sigi. " Baik Kak, saya paham, kakak hati- hati yaa", ujar Wiru. Keduanya berpelukan sangat lama, Sigi dan Wiru memang kakak adik yang selalu rukun dan saling menyayangi.

 

Bersambung ...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih Buuu...Jadi tambah semangat

03 Aug
Balas

Eow.. keren banget Bun.Sukses selalu ya

03 Aug
Balas



search

New Post