Bermain Anak Masa Dulu VS Bermain Anak Masa Sekarang
Zaman tidak statis, perubahan itu jelas ada. Setiap seorang yang di lahirkan di dunia pasti akan menemui masanya. Masa dimana seseorang akan tumbuh berproses dan berkembang. Ketika membicarakan kehidupan tidak akan mungkin bisa kembali atau mundur ke masa dulu. Namanya kehidupan ya berlanjut dan dinamis, perubahan-perubahan pasti terjadi. Tidak dipungkiri selama masa tumbuh anak serta apa yang dilakukannya.
Berbicara anak, menurut WHO batasan usia anak yaitu semasa dalam kandungan samapi usia sembilan belas tahun. Jadi usia yang masih di bawah duapuluh tahun masih bisa disebut anak. Masa anak-anak tidak bisa terlepas dari bermain. Karena memang di masa seperti itu, seorang anak cenderung bertindak untuk menyenangkan dirinya atau beraktivitas menurut dirinya. Di masa anak-anak masih memiliki keterbatasan untuk langsung paham di lingkungan sekitarnya, justru dengan bermainlah akan mengenal lingkungan sekitarnya. Orang tua tidak mungkin langsung mengajarkan anaknya misal memberi tugas langsung tanpa bimbingan serta selingan bermain. Memahami seorang anak dengan tingkah lakunya yang senang bermain justru akan menambah pengetahuan sedikit demi sedikit pemahaman lingkungan. Bermain sebenarnya merupakan rangkaian belajar untuk perkembangan anak. Setiap anak menemui masanya untuk bermain. Di zaman sekarang yang serba canggih, membuat orang tua mengondisikan atau melihat serta berusaha menyesuaikan dengan zaman ini. Namu tidak menutup kemungkinan di zaman bisa dikatakan zaman modern menjadikan anak lebih antusias atau malah malas. Banyak kalangan orang tua di lingkungan sekitar mengenalkan anaknya dengan gadged canggih. Hal ini memang banyak ditemui dimanapunisal di tempat umum, anak sudah bisa mengplikasikan gadged canggihnya untuk bermain. Apalagi ditur-fitur aplikasi game yang tersedia membuat anak semakin tertarik dan excited. Permainan online atau bermain online, merupakan sebuah gaya baru di masa ini. Anak anak yang memainkan atau sedang bermain melalui gadged dapat memicu perkembangan baik buruknya anak. Baiknnya menambah kreatifitas keingintahuan yang tinggi serta menambah skill pemahaman melalui game gadged serta bisa menambah belajar bahasa melalui fitur game, yaitu biasanya game dengan sajian bahasa inggris secara tidak langsung menambah pemahaman baru. Namun di sisi lain apabila seorang anak bermain game dengan melalui gadged justru menimbulkan psikisnya yang kurang mengenal lingkungan sekitarnya. Atau malah menjadi ketergantungan untuk selalu bermain dengan alat dan memudahkannya. Dampa ketergantungan juga bisa mempengaruhi belajar pada anak di masa perkembangannya. Berbanding terbalik anak di zaman yang dulu, bermain sekaligus menggugah dirinya untuk berinteraksi dengan teman lain sebayanya. Anak di masa dulu bermain ya beraktivitas, maksudnya bergerak pikirnya serta tubuhnya. Yang di masa ini sangat jarang di temui anak bermain bersama temannya seperti petak umpet, dakon, masak masakan, kotor kotoran di luar rumah. Biasanya beberapa masih dijumpai permainan seperti ini di daerah perdesaan yang memang benar benar mungkin orang tuanya lebih mengenalkan anaknya untuk bermain aktif dan tidak merasa takut akan anaknya kenapa-napa. Permainan zaman dulu memiliki hal baik dan hal buruk apabila diterapkan di zaman sekarang ini. Hal buruknya anak tidak dikenalkan iptek untuk menolak gaptek, ya dengan harapan bisa dikenalkan di lingkungan sekolahnyalah. Namun tidak menutup kemungkinan hal baik sangatlah banyak untuk psikis tumbuh kembang anak selain menambah relasi, interaksi dan belajar bersosial lingkungan, selain itu menambah pengalaman untuk dirinya. Anak akan menjadi lebih berani dan mengeksplor lingkungan dengan apa yang dilakukan saat bermain justru akan beradaptasi dengan baik di luar. Adapula kesimpulan bermain zaman dulu vs zaman sekarang memiliki kebihan hal baik dan memiliki kekurangan. Karena dengan itu menjadi orang tua harus paham mendidik anaknya dan lingkungannya. Cara terbaik bisa di akulturasi model bermain yang dikenalkan orangtua kepada anak. Anak boleh saja bermain gadged dan selalu dalam bimbingan tidah mengenalkan anak dengan game saja namu bisa menambah literasi untuk suka membaca di usia yang sesuai. Selain itu jangan melarang anak bermain di luar seperti bermain bersama teman di lingkungan. Karena dengan bermain di luar berarti juga menambah pengalaman anak untuk beradaptasi di lingkungan dan menjadi bekal di masa mendatang sebagai persiapan anak mampun menyesuaikan dan siap di lingkungan masyarakat. Begitupun masa kemasa yang selalu mengalami perkembangan dan perubahan, peran orang tua ya berranggung jawab atas anaknya di lingkungan rumah dan memberikan pendidikan pengetahuan dan moral untuk tumbuh kembang anak sebgai calon penerus bangsa di masa depan. Jadi bermain apapun itu baik asal dikenalkan dengan cara mendidik dan pengawasan terhadap anak untuk bermain sekaligus menambah pengetahuan dan pengalamannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waskat ya bu
Iya bu
Mantap sekali Bun. Anak musti asa pengawasannya dari kita.
Enggeh benar sekali bu