Muzayyanah Jamil

Nama saya Muzayyanah Jamil. lahir di Jember tahun 1993. Saya Tinggal di Dusun Pasar Alas Desa Garahan. Saat ini saya menjadi guru di MTs Miftahul Ulum Suren. Sa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan dan Harapan Meningkatkan Budaya Literasi di Madrasah Miftahul Ulum Suren

Tantangan dan Harapan Meningkatkan Budaya Literasi di Madrasah Miftahul Ulum Suren

Budaya literasi di lingkungan pendidikan, khususnya di madrasah, merupakan aspek penting yang perlu terus dikembangkan. Sebagai guru Bahasa Indonesia sekaligus Kepala Perpustakaan di MTs Miftahul Ulum Suren, ketua literasi sekaligus kepala perpustakaan memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan minat baca dan menulis di kalangan siswa. Namun, hal ini bukanlah tugas yang mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari kurangnya fasilitas hingga minimnya dukungan dari berbagai pihak.

Salah satu program literasi yang kami jalankan adalah Gerakan Menulis Buku (GELIS SERBU) yang diadakan oleh Kementerian Agama untuk memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag yang ke-79. Program ini bertujuan untuk membangun kebiasaan menulis di kalangan siswa, sehingga mereka dapat menyalurkan ide dan kreativitasnya dalam bentuk tulisan yang dapat dipublikasikan. Namun, dalam pelaksanaannya, ketua literasi sekaligus kepala perpustakaan merasakan berbagai kendala, terutama dalam merevisi tulisan anak-anak hanya dengan menggunakan ponsel. Proses revisi yang seharusnya berjalan lancar menjadi cukup melelahkan dan kurang efektif karena keterbatasan perangkat.

Beruntung, dalam situasi ini, ketua literasi sekaligus kepala perpustakaan mendapatkan bantuan dari Tim Efektif OSIM yang dengan sigap membantu menyalin naskah tulisan para siswa. Kerja sama seperti ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara guru dan siswa sangat penting dalam mengembangkan budaya literasi. Namun, seharusnya dukungan terhadap gerakan literasi tidak hanya datang dari satu pihak. Diperlukan sinergi antara guru, siswa, orang tua, serta pihak madrasah untuk memastikan bahwa program literasi dapat berjalan dengan optimal. Jika budaya literasi perlu dilakukan bersama, bukan hanya lahir dari kesadaran pribadi atau dibebankan kepada guru bahasa Indonesia saja. Kepala perpustakaan dan ketua tim literasi mengalami banyak tekanan. Tidak semua guru faham akan pentingnya literasi, sehingga hanya menuntut kesempurnaan dari program kerja yang telah disusun oleh kepala perpustakaan. Kurangnya apresiasi dari kepala sekolah juga membuat kepala perpustakaan sekaligus ketua tim literasi mengalami kejenuhan. Namun, di samping semua tekanan itu, tetap ada niat yang murni untuk mengembangkan minat bakat siswa dalam menulis. Selain itu, tetap berusaha menjadi guru yang kreatif dalam kegiatan belajar dan mengajar, serta tetap ingin aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Teater Embun yang ada di MTs Miftahul Ulum Suren. Tujuannya agar mengasah bakat dan minat siswa dalam bidang seni, seperti drama, puisi, menulis cerpen, dan lain sebagainya. Ketiga buku karya siswa yang telah diterbitkan ini menjadi bukti dari keseriusan kepala perpustakaan sekaligus ketua tim literasi untuk belajar mengembangkan budaya literasi di MTs Miftahul Ulum Suren.

Membangun budaya literasi tidak bisa dilakukan dalam semalam. Diperlukan komitmen, kerja sama, dan dukungan dari berbagai pihak agar gerakan literasi dapat berkembang dengan baik. Harapan ketua literasi sekaligus kepala perpustakaan ke depan, madrasah dapat lebih memperhatikan kebutuhan literasi siswa dengan menyediakan sarana yang lebih memadai, seperti komputer atau laptop untuk membantu proses revisi dan penerbitan karya siswa. Selain itu, ketua literasi sekaligus kepala perpustakaan juga berharap semakin banyak pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas literasi di madrasah. Semoga ke depannya semua guru bisa ikut terlibat dalam meningkatkan budaya literasi di madrasah, serta ada apresiasi dari kepala sekolah atas kinerja dan usaha yang telah didedikasikan oleh para guru dalam meningkatkan budaya literasi di madrasah.

Dengan kerja sama yang solid dan dukungan penuh dari berbagai elemen pendidikan, ketua literasi sekaligus kepala perpustakaan yakin budaya literasi di MTs Miftahul Ulum Suren akan semakin berkembang dan memberikan manfaat besar bagi para siswa. Literasi bukan sekadar membaca dan menulis, tetapi juga membentuk karakter dan pemikiran kritis yang akan berguna bagi mereka di masa depan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post