MUSTAMIN

Penulis lahir di Soppeng 20 Maret 1977. dari pasangan La Dendang dan Ibaharu. Pendidikan Dasar berhasil diselesaikan selama 6 Tahun di SDN 42 Turlappae, 3 tahun...

Selengkapnya
Navigasi Web
Haruskah Cintaku Kandas ( Part 5 )
Tantanga menulis gurusiana hari ke - 125

Haruskah Cintaku Kandas ( Part 5 )

Pasca vera mengunjungi Aril, wajahnya selalu berseri - seri dan tambah semangat bekerja. Ada kepuasan batin yang dirasakannya. Wajah Aril selalu muncul dalam benaknya. Setiap kali mengingat pria pujaannya itu bibirnya merekah, kadang tersenyum sendiri. Hingga pada suatu saat rekan kerjanya yang bernama Ina bertanya, "Vera Koq kamu akhir - akhir ini begitu bahagia." Vera tidak menjawab, malah mengalihkan pembicaraan. Ina yang juga merupakan teman akrabnya saat kuliah menaruh curiga atas sikap dan tingkah laku Vera. Ia pun langsung menelpon pacarnya. Agus justru tidak tahu, karena sudah sebulan tak bersama Aril. Ina tambah penasaran, Ia nekad menelpon Aril yang berada di lokasi KKN. Aril yang saat ditanya juga tak tahu, hanya memberikan jawaban kalau Vera habis berkunjung di lokasi tempatnya KKN. Ina langsung tanggap dan memahami perilaku sahabatnya. PAsti ada yang disembunyikan Vera, gumam Ina. Ketika santai di rumah kostnya sepulang kerja, Ina memancing Vera, supaya berterus terang tentang perihal keceriaannya selama ini. Tapi karena Vera tetap saja bungkam, Ina pura - pura menanyakan keberadaan Aril. Vera masih saja tak mau buka cerita. Tadi aku telpon Aril di lokasi KKN, "Kata Ina". Aril bercerita banyak ke Aku, kalau kamu datang ke sana, pakai nginap lagi." imbuhnya." Vera tak bisa lagi mengelak. Ia pun menceritakan kisahnya saat mengunjungi Aril.

Antara Ina dan Vera sudah tak ada lagi rahasia, Mereka sudah bersahabat sejak mulai kuliah, hingga kerja bersama. Vera pun mulai bercerita sejak awal kedatangannya dijemput oleh Aril dan tuan rumahnya. mereka sangat baik dan memberikan pelayanan prima. Vera melanjutkan ceritanya, Aku itu tidak bisa berpisah kalau melihat Aril. Selalu ingin berada di sampingnya, "Ucap Vera."

Yach, terpaksa aku mengaku sama tuan rumah dan teman - temannya, kalau kami sudah menikah. Akhirnya mempersilahkan aku satu kamar dengan Aril. Hem....hem....sela Ina, memotong pembicaraan Vera. terus ...terus... Ina dengan serius mendesak Vera melanjutkan cerita. Pada saat malam tiba, kami bercengkeramah hingga lepas kendali. Ha...ha.... Ina tertawa lepas. Pasti kamu memaksa Aril kan? celoteh Ina. Mau bialang apalagi, Vera terus terang. Kalau dirinya dan Aril menghabiskan malam itu sampai keringat mengucur deras. Ina sudah memastikan kalau inilah jawaban dari sikap dan tingkah laku Vera akhir - akhir ini.

( Bersambung .....)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menarik alur ceritanya.. Pak... Lanjutkan

06 Sep
Balas

Terima kasih bapak inspirator

06 Sep
Balas



search

New Post