MUSTAMIN

Penulis lahir di Soppeng 20 Maret 1977. dari pasangan La Dendang dan Ibaharu. Pendidikan Dasar berhasil diselesaikan selama 6 Tahun di SDN 42 Turlappae, 3 tahun...

Selengkapnya
Navigasi Web
Haruskah Cintaku Kandas ( Part 4 )
Tantangan menulis gurusiana hari ke - 119

Haruskah Cintaku Kandas ( Part 4 )

Pagi yang cerah Aril bersiap - siap masuk  ke kampus dengan membawa rangsel dan perlengkapan lainnya. Aril segera bergabung dengan kelompoknya. Sebentar lagi Rombongan Kuliah Kerja Nyata ( KKN )  akan berangkat ke daerah yang telah di survey oleh Dosen pembimbing. Bis yang ditumpangi Aril bersama mahasiswa lainnya sudah standby sejak subuh. Barang - barang perlengkaan mahasiswa yang akan dibawa ke lokasi selesai disusun dengan rapi oleh pak Sopir dan kerneknya. Sebelum rombongan berangkat, mereka diberi pengarahan dan nasehat sekaligus didoakan oleh pimpinan pondok. Satu persatu mahasiswa menyalami rektor kemudian menuju bis masing - masing. Pelepasan mahasiswa kali ini mengharu biru. Hampir semua mahasiswa meneteskan air mata, seakan ingin berpisah selamanya. Padahal mereka hanya tiga bulan di lokasi, selepas itu akan kembali ke kampus untuk menyelesaikan tugas akhir.  Tetapi itulah dinamika kehidupan di pondok, antara pemimpin pondok dengan santrinya terdapat ikatan bathin yang kuat menyebabkan hubungan emosional terjalin dengan akrab. 

Rombongan pun berangkat dimulai bis 1, 2, 3, dan terakhir bis 4 yang ditumpangi Aril dan kawan - kawan. Dalam perjalanan menuju lokasi suka cita  terpancar dari wajah - wajah mahasiswa yang akan mengabdikan ilmunya di masyarakat. Tri Darma Perguruan Tinggi selalu dijunjung serta menjaga nama baik almamater dimanapun berada. Tak terkecuali Aril, juga larut dalam kegembiraan bersama teman - temannya. Tiga jam perjalanan tak terasa, mereka pun akhirnya sampai di Ibukota Kabupaten tempat penerimaan Mahasiswa KKN oeh pemerintah setempat. Selesai penyambutan, Mahasiswa mulai terpencar ke kelurahan dan Desa yang sudah ditentukan oleh Dosen Pembimbing. Aril bersama kesepuluh temannya menempati rumah kosong yang berada di belakang kantor Lurah. Merasa kurang nyaman berada di rumah tersebut karena tidak berpenghuni. akhirnya dari pihak kelurahan memindahkan ke rumah salah satu tokoh masyarakat yang kebetulan tidak memiliki anak. Rasa senang dan bahagia menyelimuti hati mahasiswa, bagaimana tidak? orang tua angkat yang ditempati sangat baik dan respon terhadap rombongan. 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya

30 Aug
Balas

Terima kasih bu risma

01 Sep



search

New Post