Berhenti Berharap
#Tagur hari ke-23
Sudah dua jam Megi menunggu, tapi yang ditunggu belum kelihatan ujung rambutnya. Dia masih bersabar menunggu. Alhamdulillah, tadi bawa buku, sehingga rasa jenuhnya berkurang. Tadi Istrinya sudah mengingatkan agar tidak terburu-buru berangkat, tapi Megi berangkat lebih cepat lima menit dari waktu yang ditentukan. "Orang Indonesia kalau buat janji kebanyakan gak on time, Mas. Janjinya pukul 3 datangnya pukul 4," jelas istrinya mengiringi kepergian Megi.
Keringat sudah mulai membasahi dahi dan pelipisnya. Matahari semakin condong, dan cahayanya tidak terlindung lagi oleh pohon akasia yang tumbuh berjejer di pinggir jalan. Megi Sudah menghabiskan dua botol air mineral 650 ml, yang dibeli di warung pinggir taman, menemani kegelisahannya. Lelaki itu mencoba menghubungi kontak Asfin, terdengar jawaban operator nomor yang anda tuju sedang di luar jangkauan.
Jika bukan karena masalah pekerjaan, Megi tidak akan menunggu selama ini. Dia yang begitu butuh pekerjaan setelah di PHK, sangat mengharapkan diterima di tempat Asfin bekerja. Asfin berjanji akan memasukkannya, karena bos tempatnya bekerja adalah teman kuliahnya. Dengan langkah gontai, Megi meninggalkan taman. Berharap kepada orang memang menyakitkan, batinnya. "Aku tidak jadi masuk kerja di tempatmu," sebuah pesan dikirimnya ke Asfin.
Bumi Bahaum Bakuba, 08052021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Walah, Megi ... Jangan patah arang, kuatkan kesabaran.
Hehe... Terima kasih pak
Mantap Pentigrafnya pak Muslih. Salam sukses barokallah
Salam sukses juga Bu... Barokallahu Lana. Aamiin. Terima kasih
Pentigrafnya keren Pak Muslih. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih pak... Sukses juga untuk bapak. Salam literasi
Menunggu memang membosankan, salam buat Megi biar bersabar. Salam selalu Pak Muslih
Hehe... Terima kasih Bu. Salam sukses dan salam literasi