Ilmu dalam Genggaman
Mengajar hari ini membuat perasaan saya berkecamuk antara jengkel,kesal namun juga rada bahagia. Jengkel karena banyak yang seakan setengah hati menerima ilmu. Tatapannya kosong padahal saya sudah berupaya dengan berbagai metode mengajar.
Ada yang membuat hati panas dingin saat mereka disuruh menyelesaikan soal-soal pilihan ganda untuk mengukur tingkat penguasaan mereka pada materi yang telah dibahas. Bayangkan tiga puluh butir soal mereka bisa tuntaskan dalam waktu yang super singkat. Saya menggali kejujuran mereka mengapa begitu cepat menyelesaikan jawaban.
Apa jawaban mereka? Ilmu di kepala kami tidak mau menetap Bu, makanya kami bawa saja dalam genggaman." Ternyata mereka semua menggunakan aplikasi di hp mereka yang selalu dibawa-bawa. Sedihkah saya? Ya, jelas ada rasa yang tak bisa diungkapkan. Apa jadinya kalau mereka kehilangan gawai.
Namun, dibalik semua itu masih tersisa sedikit rasa tenang karena mereka masih mempertahankan sikap jujurnya. Setidaknya mereka masih memiliki karakter untuk tidak menjadi manusia "pembohong".
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sama, Bunda. Wkt lbr kmrn sy beri PR 2 nomor 4 hr sblm msk. Stlh msk sekelas cm 9 anak yg mengerjakan. Duuhh...pengin nangis sambil gulung2. Hahaa....
Butuh energi ekstra sebenarnya kalau kita memantapkan diri jadi guru ya Bun... semoga kita tetap bertahan dengan segala cobaan dari murid.hehe...Salam sukses selalu buat Bunda.
Suka tidak suka, kita akan dihadapkan pada situasi seperti itu. Karena dampak IT tidak bisa kita cegah. Satu-satunya cara aman ya dg mengawasi penggunaannya. Agar anak tidak terseret pada situs-situs yang tidak semestinya. Sukses Bunda.
Ternyata dimana-mana sama saja. Anak jaman now, disuruh kerjain, males. Ntar ulangan dapet jek, katanya guru ga becus ngajar. Bersyukur kita semua tahan banting... haha...
Tantangan guru yang makin banyak ya Bun.