Menulis hari ke-292

#TantanganGurusiana

...

Pulang ketika larut malam adalah kebiasaan buruk Izam sejak masih bujangan. Sulit baginya merubah kebiasaan itu meskipun sudah berkali-kali dinasihati kedua orang tuanya. Izam beralasan jika dia telat pulang itu bukan karena dia berhura-hura tak menentu dengan teman-temannya, tetapi banyak hal bermanfaat yang dia lakukan. Antara lain menjaga keamanan lingkungan, karena petugas ronda malam sudah lama fakum.

Kini Izam sudah punya istri. Namun kebiasaan pulang larut malam itu belum juga dia tinggalkan. Alasannya pun kini bertambah. Katanya jika cepat pulang akan merepotkan istrinya karena dia susah tidur sebelum larut malam. Alasan lainnya, jika dia tidak ikut kongko-kongko teman-temannya akan bubar, karena obrolan tidak seru tanpa Izam.

Sebenarnya Izam takut juga pulang larut malam. Tapi karena alasan pergaulan dengan koleganya itu dia tidak mau menghentikannya. Hingga suatu malam Izam pulang dini hari, hampir mendekati waktu subuh. Karena keasikan nonton bareng Piala Dunia. Ketika akan melewati pagar di depan rumahnya samar-samar Izam melihat sebuah benda seperti gulungan kain tersangut di ujung pagar. Izam mendekat hendak menyelidiki. Tiba-tiba benda itu bergerak mengepakkan sayapnya hingga nyaris menampar kepala Izam. Izam kaget dan terjungkal, bahkan dia tidak sadarkan diri. Tidak seorangpun yang mengetahui peristiwa itu kecuali istri Izam yang dengan sengaja menyewa burung hantu piaraan temannya untuk membuat Izam kapok. Sejak itu Izam tidak berani lagi pulang larut malam.