Kemarin dan hari ini, saya dibuat kaget dengan kemunculan artikel favorit di gurusiana. Dari lima artikel yang terpampang, salah satunya adalah tulisan saya dengan judul “Apa Itu Pengertian dan Makna SKL?” Sekadar informasi, tulisan itu saya tulis pada 4 Juni 2017. Artinya, sudah hampir dua tahun tulisan itu muncul di gurusiana. Selama rentang waktu itu pula, tulisan itu telah dibaca oleh puluhan ribu orang, atau tepatnya 43921 orang. (Ketika tulisan ini saya unggah, sudah ada tambahan lagi 153 pembaca)

Mengapa tulisan ini seringkali muncul di deretan artikel populer? Salah satu jawabannya adalah isinya banyak dibutuhkan oleh pembaca. Tulisan yang berhubungan dengan akreditasi selalu menarik minat pembaca karena berhubungan langsung dengan dinamika sekolah. Setiap tahun, banyak sekolah yang melaksanakan akreditasi. Harapannya tentu saja mendapatkan nilai yang maksimal (baca: nilai A). Untuk itu, berbagai upaya dilaksanakan oleh sekolah agar harapannya bisa tercapai. Salah satunya adalah dengan memahami instrumen yang tertulis di perangkat akreditasi.

Pemahaman instrumen sangat memengaruhi hasil akreditasi. Pemahaman yang baik akan memberi arah dalam pengumpulan bukti fisik sehingga menjadi lebih mudah dikerjakan dan disiapkan. Begitu juga pada saat visitasi, petugas akreditasi akan menjawab pertanyaan asesor dengan mudah karena sudah memahami konsep dan implementasinya.

Dari sinilah pihak sekolah mencari berbagai referensi yang bisa mendukung persiapannya. Wajib bagi para pelaksana untuk memahami semua aspek yang berkaitan dengan akreditasinya. Jadi, tidak heran bila tulisan yang berjudul “Apa Itu Pengertian dan Makna SKL?” menjadi tulisan yang menarik untuk dibaca. Ketika sekolah belum memahami konsep dengan baik, kemudian mencari referensi yang bisa dipakai, lalu mendapatkan tulisan yang memenuhi harapan, di situlah terjadi proses saling membutuhkan. Alhasil, tulisan itu seringkali muncul di deretan artikel populer gurusiana bersamaan dengan musim akreditasi.

Menulis sesuai dengan harapan dan dibutuhkan banyak orang membuat tulisan kita abadi sepanjang masa. Selalu dicari, dibaca, dan dipakai sebagai sumber inspirasi. Bila kita sudah mampu melakukannya, bersyukurlah. Alhamdulillah.

Bakda AsarRamadan ke-11