[email protected]

Saya seorang guru pembelajar. saat ini sedang menikmati masa-masa memperbaiki dan merubah kelas sehingga saya menjadi guru berdaya...

Selengkapnya
Navigasi Web

Episode Rindu Kampung

Episode Rindu Kampung

Tantangan Menulis hari ke-12

#TantanganGurusiana

Seminggu jelang berakhirnya bulan suci Ramadhan. Aku bisa kembali kepangkuan Ibu tercinta di kampung halaman. Hampir 170 KM jalanan aspal yang meski dijejal. Tidak jauh, hanya 4,5 jam perjalanan.

Malamnya sebelum keberangkatan aku bahkan sanggup tidur 2 jam jelang sahur. Hanya untuk mempersiapkan semua kebutuhan selama di rumah ibu. Meski selepas pukul 00.00 aku sudah free, namun netra tak kunjung lelap. Membayangkan detik detik menuju kampung membuatku tak bisa tidur nyenyak. Ada desak rindu. Bayangan Panasnya udara kampung, tak memudarkannya sedikitpun .

Sepanjang jalan selepas kota Padang, deburan ombak kejar mengejar menjadi teman perjalanan. Kali ini kami mencoba rute berbeda. Melewati jalan baru di kawasan Mandeh. Menambah durasi jalan pantai. untuk berlama-lama menikmati bibir pantai yg nyaris dekat dengan jalan mulus ini.

Azan Zuhur menyambut kami di mesjid depan Pasar Kecamatan. Pertanda atap rumah ibu sebentar lagi akan terlihat. Momen ini yg selalu ku tunggu. Dulu masa kecil ketika bepergian keluar kota bersama ayah dan ibu atau saudara, kalau sudah sampai di pasar ini mata tak lepas dari jendela mobil yg sengaja dibuka.

Bagai tontonan layar tancap, semua bangunan tegap diposisi yang tak berpindah. Selepas mesjid, ada Toko Desta, Kantor Pos, Heler Bundo, SPBU, kantor Kandep (sebutan ny dl waktu ku kecil untuk kantor disdik ), rumah-rumah tepi "Banda" di Kampung Pinang dan setelah itu Kantor Polsek yang setia menjaga rumah ibu ku yg berlokasi di belakang asramanya. Semua bangunan ini berada di sebelah kiri. Satu sisi dengan rumah ibu. Inilah kenapa aku tak pernah mengingat bangunan yg di sisi kanan.

Hal yang paling dirindu dari rumah ini adalah masa dimana bisa santap berbuka puasa bersama. Terlahir dari keluarga susah nan bahagia. Namun untuk selera, menu ibu jarang yang sederhana. Apalagi kalau tahu anak cucu menantu akan pulang, berbagai olahan seafood. Satu satunya sumber protein segar yang selalu ada. Akan terhidang saling menggoda. Begitulah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post