[email protected]

Saya seorang guru pembelajar. saat ini sedang menikmati masa-masa memperbaiki dan merubah kelas sehingga saya menjadi guru berdaya...

Selengkapnya
Navigasi Web

Episode Hujan

Sabtu sore yang sendu, tetesan demi tetesan air hujan tiada henti dari sejam yang lalu. Didepan pekarangan sekolah ini kusaksikan kabut seolah tak mau beranjak dari pinggang bukit Tui.Dinginnya terasa, ditambah kaos kaki yg hampir seluruhnya basah kecipratan air hujan. Kupastikan ujung jemari kaki kan menciut saat ku buka di rumah nanti. Ayahnya Anak-anak keluar kota dan aku harus pulang sendiri. Setengah jam berlalu dalam irama gemeletuk gigi menahan dingin tiba-tiba

" ojek buk " ujar seorang lelaki tua

Ia menghentikan motornya tepat didepanku. Dibalik plastik meteran lusuh yang disulapny menjadi jas hujan nampak jelas lelaki ini sangat mengharapkan aku menjadi penumpangnya. Seketika rasa iba menjalar di hatiku. Kulit keriput di handle motor itu, jaketnya yang sudah usang dan tipis sungguh tak mampu menghangatkan tubuhny yang kaku , sepatu plastik lima puluh ribuan yang sudah minta diganti, cukup menggambarkan pahitnya perjuangan bapak ini untuk tetap melewati hari demi hari. Tanpa pikir panjang aku naiki motor butut itu sembari berharap hujan segera berlalu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasih buk. Salam literasi

24 Mar
Balas

Mantap buk...salam literasi

24 Mar
Balas



search

New Post