Munira Dharma Ningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

TIDUR

Hari ini ayah pulang lebih awal dari tempat kerjanya. Sebelum adzan Maghrib ayah sudah pulang. Biasanya ayah pulang pukul tujuh malam, bahkan lebih. Hari ini ayah menjadi imam shalat maghrib di rumah.

Aisyah senang, hari ini bisa belajar mengaji Al-Qur’an dan murajaah hafalannya bersama ayah selepas shalat maghrib. Hal itu ia lakukan biasanya bersama bunda. Aisyah belum lancar membaca Al-Qur’an. Dua ayat surat Al Baqarah Aisyah baca untuk hari ini. Kemudian dia melanjutkan murajaah hafalan surat-surat pendek juz’amma. Sebelas surat dia hafal dengan lancar . Untuk surat yang kedua belas, surat At-Takaatsur dia masih dibantu oleh ayah.

Setelah murajaah, Aisyah segera mengambil tas sekolahnya. Dia memeriksa catatan pelajaran pagi tadi. Semua PR yang diberikan gurunya dia kerjakan.. Aktifitas ini dilakukan Aisyah setiap hari bersama bunda. Setelah itu dia makan bersama ayah dan bunda Setelah rutinitas ini selesai, Aisyah boleh menonton telivisi ataupun main HP.

Karena malam ini ayah pulang lebih awal, jadi Aisyah bisa menonton telivisi atau main HP lebih lama. Saking asyiknya nonton youtube, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan. Bunda mengingatkan Aisyah untuk mematikan telivisinya. Telivisi di rumah Aisyah terhubung dengan internet.

“Tunggu sebentar, Bunda!” kata Aisyah.

“Ok, jangan lama ya! Kamu harus bangun pagi untuk shalat subuh,” bunda mengingatkan Aisyah.

“Iya, Bunda,” sahut Aisyah.

Bunda saat itu tengah sibuk di depan laptopnya. Soal Penilaian Tengah Semester untuk muridnya harus selesai malam ini. Karena besok harus dicetak dan digandakan. Ayah hendak ke kamar mandi dan mau sikat gigi. Melihat Aisyah masih di depan telivisi, ayah menegurnya.

“Aisyah, belum tidur Nak?!” tanya ayah. Segera Ayah mematikan telivisi, karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Dengan muka cemberut Aisyah mengajak bunda untuk ditemani tidur. Setelah membaca doa, Aisyah belum bisa juga terpejam. Aisyah masih kesal karena disuruh tidur.

“Ayo cepat tidur. Kalau tidurnya terlalu malam besok kamu akan ngantuk di sekolah,” bunda mengingatkan Aisyah.

Ahirnya pukul sebelas malam Aisyah dapat terpejam.

Keesokan harinya, pukul lima Aisyah sudah bangun. Tapi matanya masih mengantuk. Ketika rakaat terakhir salat subuh, saat tasyahud dia hampir tertidur. Untuk mengusir rasa kantuknya, setelah salat subuh segera dia mandi.

Hari ini Aisyah berangkat sekolah bersama bunda. Sebelum berangkat pamit dulu pada ayah. Ayah berangkat ke kantor pukul tujuh pagi lewat. Karena jam kerja dimulai pukul setengah delapan. Aisyah sampai ke sekolah agak awal. Belum banyak temannya yang sampai ke sekolah.

Sekolah di masa pandemi covid-19 hanya berlangsung dua jam. Anak-anak belajar bersama guru dengan protocol kesehatan yang ketat. Aisyah masih duduk di kelas satu. Jam pertama dimulai dengan pelajaran Iqra’. Kali ini menulis huruf hijaiyah beserta harakat fathah. Selesai menulis tugas yang ada di papan tulis, Aisyah merasa mengantuk. Ketika pelajaran tematik rasa kantuk itu semakin menjadi. Aisyah tertidur. Ibu guru membiarkan Aisyah tidur dan melarang temannya untuk membangunkannya.

Setengah jam berlalu. Aisyah terbangun dari tidurnya. Dia menjadi malu ketika pandangan teman-teman sekelasnya mengarah kepadanya. Dia belum menyelesaikan tugas yang ditulis ibu guru di papan tulis. Setengah jam lagi akan pulang.

“Enak tidurmu, Aisyah?” tanya bu guru.

Aisyah hanya tersenyum malu. Ibu guru kemudian bertanya pukul berapa Aisyah tidur tadi malam. Aisyah bercerita bahwa dia tidur terlalu malam, karena menonton telivisi.

“Jadi anak-anak, jangan tidur terlalu malam. Kalian tidak boleh menonton telivisi dan menatap layar HP terlalu lama. Apalagi kalian melakukan itu sambil tiduran. Mata kalian akan lelah. Akhirnya kalian akan merasa ngantuk terus, “ ibu guru mengingatkan murid-murid kelas satu agar tidak mengalami apa yang Aisya alami.

Bel pulang sekolah berbunyi. Bu De sudah menunggu di halaman sekolah untuk menjemput Aisyah. Setiap hari dia pulang ke rumah bu denya untuk menunggu bunda pulang dari mengajar. Sambil menunggu bunda, Aisyah bermain bersama sepupu-sepupunya di sana.

Pukul setengah satu bunda datang menjemput Aisyah. Di perjalanan pulang Aisyah bercerita bahwa dia ketiduran di sekolah. Waktu itu pelajaran tematik rasa kantuknya tidak bisa dia tahan.

“Bunda sudah bilang tadi malam, kalau kamu tidur terlalu malam keesokan harinya akan ngantuk. Jangan diulangi lagi ya!” kata bunda.

“Iya, Bunda. Aisyah akan tidur lebih awal. Aisyah malu tadi sama teman-teman dan ibu guru. Aisyah janji tidak akan mengulangi lagi,” sahut Aisyah.

Bunda tersenyum pada Aisyah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post