Papua Kaya Sumber Daya Alam
Papua memiliki sejarah yang panjang. Pada saat pemerintah kolonial Hindia Belanda, Papua dikenal dengan Nugini Belanda (Nederlands Nieuw/Dutch New Guinea). Lalu bergabung dengan Indonesia sebagai provinsi Irian Barat (1963-1973). Pada masa Presiden Soeharto Irian Barat diganti menjadi Irian Jaya. Hal itu dilakukan saat meresmikan tambang tembaga dan emas oleh PT. Freeport yang merupakan perusahaan raksasa Amerika Serikat.
Lalu muncul UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua sehingga menjadi Papua. Pada tahun 2003 Papua dibagi menjadi dua provinsi yaitu Papua (bagian timur) dan Papua Barat (bagian barat). Nama Papua Barat sampai saat ini masih digunakan Organisasi Papua Medeka (OPM) yaitu gerakan sparatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dengan membentuk negara sendiri.
Papua merupakan pulau paling timur Indonesia yang terbesar di Indonesia dan urutan kedua di dunia setelah Pulau Greenland, Denmark Eropa. Luas Papua sekitar 808.105 km persegi. Bagian utara berbatasan dengan Samudera Pasifik, bagian timur Daratan Papua Nugini, bagian barat dengan kepulauan Maluku, dan Selatan dengan perairan Australia. Papua merupakan negara yang kaya akan bahan tambang seperti tembaga, emas, batu bara, besi, batu kapur, pasir kaolin, minyak bumi dan gas alam. Belum lagi potensi pariwisata dengan keindahan bawah laut dan pulau-pulau di raja ampat yang telah mendunia, selain itu masih banyak potensi laut, potensi flora dan faunanya, dan budaya Papua yang sangat khas dan etnik.
Siapa yang tidak mengetahui pertambangan tembaga dan emas asal Amerika Serikat yaitu PT. Freeport di Papua. Masih ingat saat zaman SD dahulu bahwa PT. Freeport dikenal dengan pertambangan tembaga. Ternyata oh ternyata pertambangan utamanya adalah pertambangan emas. Potensi pertambanganya diperkirakan bisa sampai pada tahun 2041. Bayangkan sehari bisa menambang sekitar 150.000 ton bahan tambang. Jika sebanyak itu berapa banyak hasil tambang yang berhasil tergali/didapatkan perusahaan?
Secara geologi Papua, Australia, dan Afrika memiliiki batuan usia tua. Bahkan khusus Papua berada pada daerah pengangkatan karena berada diantara lempeng Pasifik dan Eurasia. Kondisi batuan/tanah Papua yang naik kepermukaan mengangkat hasil bumi Papua. Potensi itu diambil oleh PT Freeport dengan melakukan pertambangan terbuka. Mengangkat tanah-tanah Papua dengan memisahkan potensi mineralnya. Lokasinya di tengah hutan belantara Papua. Mengapa Freeport tahu Papua kaya akan bahan tambang? Tentunya mereka telah memiliki metode yang mumpuni untuk mengetahui lokasi suatu sumber daya mineral bumi dan berapa besar jumlahnya.
Hal yang menarik adalah penduduk asli Papua merupakan ras Papua Melanezoid. Warna kulit yang gelap mirip dengan orang Afrika. Penduduk Papua merupakan satu rumpun dengan Papua Nugini dan suku Asli Australia Aborijin. Ras Papua tersebut menjadikan Papua seolah bukan bagian dari Indonesia karena berbedaan ras yang mencolok dengan suku bangsa lainnya asal Indonesia. Selain itu Papua memiliki suku bangsa yang hidup di hutan-hutan dan pegunungan tinggi.
Begitu juga kondisi bentuk muka bumi Papua sangat menyulitkan mobilitas penduduk asli Papua dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Seolah-olah mereka begitu nyaman tinggal di hutan-hutan. Hal tersebut memicu adanya dikotomi antara perkembangan pusat pertumbuhan dengan PT. Freeportnya dengan daerah penduduk setempatnya yang berlokasi disekitarnya. Selain itu banyaknya pendatang menjadi pesaing dalam mencari penghidupan yang layak bagi rakyat Papua sendiri.
Lalu muncul kembali wacana permasalahan kesejahteraan rakyat Papua, adanya masalah diskriminasi ras Papua, pelanggaran HAM terhadap warga Papua, sampai pada keinginan masyarakat Papua sendiri untuk merdeka dengan gerakan sparatisnya yaitu OPM. Tentunya permasalahan tersebut harus segera dapat diselesaikan supaya tidak menjadi pemicu masalah disintegrasi bangsa.
Sejatinya Papua kaya akan sumber daya alam. Pemerintah Indonesia harus dapat memberikan perhatian lebih untuk kesejahteraan Papua sendiri. Peningkatan kualitas penduduk Papua serta pemberian lapangan pekerjaan untuk kesejahteraan rakyat Papua seolah menjadi suatu keharusan. Pertambangan Papua yang sangat banyak seyogyanya bisa dialokasinya secera efektif untuk penduduk Papua. Indonesia sudah cukup merasa kehilangan dengan Timor Leste apakah harus kembali kehilangan Papua? Semoga saja tidak. Indonesia tetap bersatu dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Damai selalu untuk Papua saudara sesama bangsa Indonesia. Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin..... Sangat menyentuh sekali, Pak. Semoga Papua mendapatkan keadilan dan perhatian dari pemerintah. Agar NKRI tetap terjaga. Barakallah. Sehat da sukses selalu, Pak Mulya.
Iya bunda, semoga saja yang terbaik untuk Papua. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah